Hati-hati, Tingkat Penipuan Belanja Online Meningkat Selama Pandemi

Rabu, 28 Oktober 2020 | 23:35 WIB
Hati-hati, Tingkat Penipuan Belanja Online Meningkat Selama Pandemi
Ilustrasi belanja online. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belanja online saat ini tengah menjadi tren di masyarakat selama pandemi.

Data Bank Indonesia pada bulan Agustus 2020 menunjukkan adanya kenaikan transaksi e-commerce sebesar 26% disertai dengan peningkatan jumlah konsumen hingga 51%.

Selain itu, pemerintah juga mengumumkan bahwa saat ini sudah ada hampir 3 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mulai berjualan online di tengah pandemi.

Hal ini tentunya sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong usaha digitalisasi UMKM.

Baca Juga: Kakek Penjual Gado-gado Kena Tipu, 5 Bungkus Diborong Pakai Uang Mainan

Namun demikian, dibalik kenaikan tersebut masih banyak oknum yang tidak bertanggung jawab dengan melakukan penipuan hingga kecurangan dalam transaksi belanja online yang bisa berdampak pada kerugian konsumen dan penjual ecommerce.

Hal itu juga yang diungkapkan Ketua Komisi Advokasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Dr. Rolas B Sitinjak, SH, MH. IPC., CLA dalam pernyataannya seperti pada rilis yang diterima Suara.com, Rabu (28/10/2020).

Menurutnya, data BPKN dari tahun 2017 sampai Oktober 2020 telah menerima beragam pengaduan dari konsumen. Dan, umumnya merupakan pengaduan tentang upaya phising dan scam dari oknum-oknum yang memanfaatkan kekurang pahaman konsumen.

“Edukasi pemahaman akan hak dan kewajiban konsumen dan penjual ecommerce perlu ditingkatkan secara terus-menerus, karena kasus penipuan masih banyak terjadi saat melakukan belanja online termasuk saat masa pandemi, karena ini demi kenyamanan dan keamanan semua pihak,” kata dia.

Sementara itu, Chief Customer Officer Lazada Indonesia, Ferry Kusnowo mengaku tak memungkiri penipuan saat belanja online masih banyak terjadi. Namun, pihaknya berkomitmen untuk memberikan pengalaman end-to-end belanja online yang terbaik untuk seluruh konsumen.

Baca Juga: Beli Daster, Pembeli Kasih Ulasan Buruk Bilang Bajunya Sampah

“Kami telah perketat. Untuk itu Lazada memastikan konsumen terpenuhi hak-haknya saat berbelanja online di platform Lazada, diantaranya hak untuk mendapatkan informasi yang jelas dan pada akhirnya tentu mendapatkan produk berkualitas,” jelasnya.

Dia juga menghimbau dan mengingatkan konsumen Lazada juga para mitra penjual di platform Lazada melakukan bentuk komunikasi hanya di kanal media tradisional, media sosial hingga diskusi dengan komunitas.

“Konsumen adalah prioritas kami, namun untuk memenuhi hak-hak tersebut tentu diperlukan juga kerja sama dari berbagai pihak. Seller harus bertanggung jawab sebagai pihak yang menawarkan dan menjual barang, sementara itu konsumen pun juga harus dapat berperilaku bijak dan aman pada saat melakukan transaksi online,” tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI