Wajib Tahu, Begini Sejarah Peringatan Pertama Maulid Nabi Muhammad SAW

Arendya Nariswari Suara.Com
Selasa, 27 Oktober 2020 | 12:39 WIB
Wajib Tahu, Begini Sejarah Peringatan Pertama Maulid Nabi Muhammad SAW
Arak-arakan Gunungan di Yogyakarta. (Sumber: Yan Arief Purwanto/Flickr)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tinggal hitungan hari, warga masyarakat khususnya para umat Muslim akan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, yang jatuh pada tangga 29 Oktober 2020 mendatang.

Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan setiap tanggal 12 Rabiul Awal. Namun tahukan kalian, sebenarnya kapan sejarah pertama kali peringatan Maulid Nabi ini dilaksanakan?

Menghimpun dari laman Hops.id---Jaringan Suara.com, Selasa (27/10/2020), sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW pertama kali diadakan pada abad IV Hijriah oleh Dinasti Fathimiyyun di Mesir.

Penetapan peringatan pertama Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut diungkap Al Maqrizy ahli sejarah Islam yang dituangkan dalam bukunya Al Khutath, yang dijelaskan Dynasti Fathimiyyun yang pertama kali menyelenggarakan Maulid Nabi Muhammad SAW, diketahui sebagai dinasti yang berkuasa saat itu.

Baca Juga: Sepulang Ceramah Maulid Nabi, Gus Nur Dicokok Polisi saat Lagi Dibekam

Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan menuju Masjid Agung pada perayaan Grebeg Sekaten 2019 di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/11). [ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha]
Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan menuju Masjid Agung pada perayaan Grebeg Sekaten 2019 di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/11). [ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha]

Dinasti Fathimiyyun mampu menyelenggarakan Maulid Nabi Muhammad SAW karena dinasti ini telah menguasai mesir sejak tahun 362 H dengan raja pertamanya Al Muiz lidinillah.

Raja Al Muiz bahkan dikenal sebagai penguasa yang tak hanya menetapkan perayaan dari Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW saja.

Di awal menguasai mesir, raja Dinasti Fathimiyyun ini telah membuat enam perayaan sekaligus; hari lahir ( maulid ) Nabi, hari lahir Ali bin Abi Thalib, hari lahir Fatimah, hari lahir Hasan, hari lahir Husein dan hari lahir raja yang berkuasa.

Sejak itulah raja penguasa mesir ini dan keturunan yang menjadi penguasa dari Dinasti Fathimiyyun terus menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW hingga saat ini.

Sejarah Maulid Nabi Muhamaad SAW di Indonesia

Baca Juga: 600 Ribu Kendaraan Bakal Keluar Jakarta Saat Libur Panjang Maulid Nabi

Sejarah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia sendiri tak lepas dari peran para Wali Songo yang hingga kini diyakini sebagai para tokoh penyebar agama Islam di Tanah Air.

Sembilan orang wali Allah SWT ini turut diperingati sekira tahun 1404 masehi dimana peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dijadikan untuk menarik masyarakat terhadap ajaran agama Islam kala itu.

Penyebaran para Wali Songo yang banyak dilakukan di Pulau Jawa juga turut dileburkan dengan budaya Jawa hingga beberapa wilayah di pulau Jawa sering menyebut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai Gerebeg Mulud.

Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan menuju Masjid Agung pada perayaan Grebeg Sekaten 2019 di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/11). [ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha]
Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan menuju Masjid Agung pada perayaan Grebeg Sekaten 2019 di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/11). [ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha]

Penamaan tersebut tak lepas dari cara perayaan para masyarakat yang sering menggelar upacara nasi pegunungan.

Hingga kini peringatan Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW sendiri masih terus dilakukan oleh umat muslim di tanah air setiap tahunnya.
Peringatan biasanya dilakukan dengan membaca manakib Nabi Muhammad dalam kitab Maulid Barzanji, Maulid Sumtud Dhurar, Saroful Anam serta bacaan lainnya.

Uniknya kebiasaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, seluruh umat muslim yang telah membaca manakib tersebut akan disajian berbagai santapan khas yang salah satunya yakni nasi kebuli dengan daging kambing.

Perayaan sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi kebahagian bagi umatnya, yang hingga kini menjadi umat yang ditolong dari kegelapan menuju terang benderang.

Selain itu umat muslim di Indonesia juga mentauladani Rasulullah baik jalan hidup dan tuntunan yang disampaikannya kepada umatnya di dunia kini.

Nah, jadi bagaimana, sekarang kalian sudah lebih tahu kan, tentang sejarah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI