Selain Kebakaran, Ini Bahaya Puntung Rokok Bagi Lingkungan

Rifan Aditya Suara.Com
Senin, 26 Oktober 2020 | 14:17 WIB
Selain Kebakaran, Ini Bahaya Puntung Rokok Bagi Lingkungan
Ilustrasi puntung rokok (unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selain dapat menyebabkan kebakaran, ternyata ada bahaya puntung rokok lainnya. Misalnya dampak buruk puntung rokok bagi lingkungan. Simak penjelasan bahaya puntung rokok bagi lingkungan berikut ini.

Kampanye bebas plastik di seluruh dunia semakin gencar dilakukan, maka orang-orang mulai berbondong-bondong untuk berhenti menggunakan sedotan plastik. Mungkin Anda termasuk salah satunya?

Namun, apakah kita pernah mendengar perlakuan yang sama tentang sampah plastik yang lain, yaitu puntung atau filter rokok? Padahal, puntung rokok ini merupakan salah satu barang yang paling banyak mengotori bumi.

Kalau diperhatikan, kita selalu bisa menemukan puntung rokok ini di jalanan, taman, pantai, hingga saluran air. Dan ternyata memang banyak perokok yang mengaku membuang puntung rokok secara sembarangan.

Alasannya mungkin karena mereka menganggap bahwa puntung rokok yang dibuang sembarangan itu dapat terurai dan entah bagaimana tidak menganggapnya sebagai sampah.

Lantas, apa sebenarnya bahaya puntung rokok bagi lingkungan? Dan apa solusi yang dapat dilakukan agar bahaya puntung rokok dapat dihindari?

Puntung Rokok Sulit Diurai

Ada penelitian yang menemukan bahwa puntung rokok justru membutuhkan waktu yang lama untuk terurai, dan apabila dibuang sembarangan akan merusak lingkungan hidup.

Puntung rokok ini terdiri dari ribuan serat selulosa asetat, yang meskipun dapat terurai secara biologis, namun membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terurai.

Baca Juga: Bawa Rokok Ilegal Rp37,2 Milyar, Kapal Kayu Nekat Tabrak Patroli

Serat selulosa asetat, seperti mikroplastik lainnya, juga merupakan polutan umum yang ditemukan di ekosistem, bahkan terakumulasi di dasar laut bagian dalam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI