Guru Ini Tak Mau Memberi PR Kepada Muridnya, Alasannya Sangat Menyentuh

Sabtu, 24 Oktober 2020 | 17:29 WIB
Guru Ini Tak Mau Memberi PR Kepada Muridnya, Alasannya Sangat Menyentuh
Guru Ini Tak Mau Memberi PR Kepada Muridnya. (TikTok)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pekerjaan Rumah atau PR diyakini bisa murid lebih paham dengan apa yang telah mereka pelajari di sekolah, serta menambah ingatan tentang ilmu yang baru saja mereka terima. Meski begitu, tak sedikit yang berpendapat jika mengerjakan PR malah bisa berdampak buruk bagi murid. Terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti ini, yang bisa saja keberadaan PR malah membuat murid jadi semakin stres.

Hal inilah yang membuat seorang guru sekolah menengah di Texas, Amerika Serikat (AS), menghapuskan PR untuk para muridnya. Guru bernama Courtney White tersebut berbagi mengenai alasannya dalam sebuah video di akun TikTok miliknya.

Menurutnya, ia ingin membantu para siswanya mengatasi stres dan semua hal sulit yang terjadi dalam kehidupan mereka. Tentu saja gagasan ini membuatnya mendapat banyak perhatian hingga viral di media sosial tersebut.

Meski tidak semua orang mendukung jenis pengajarannya dan ia menerima beberapa kritik karena tidak memberikan PR kepada muridnya, ia menjelaskan filosofi di balik keputusannya.

Baca Juga: Survei: Mayoritas Guru Belum Mau Sekolah Dibuka Saat Pandemi

"Tidak ada bukti bahwa pekerjaan rumah akan membuat mereka menjadi siswa yang lebih baik di kelas saya. Saya menghargai waktu mereka di luar kelas, mereka bekerja keras untuk saya sepanjang hari, mereka tidak perlu pulang dan melakukan lebih banyak pekerjaan rumah," jelas guru tersebut dalam videonya.

"Sebagian besar siswa saya adalah siswa sekolah menengah. Mereka memiliki pekerjaan, mereka melakukan olahraga, mereka melakukan latihan, mereka ikut band, mereka memiliki tanggung jawab lain di luar sekolah," kata dia lagi.

“Ada yang pulang dan mengasuh adik-adiknya karena orangtuanya sedang bekerja. Beberapa dari mereka hanya perlu pulang dan tidur. Beberapa dari mereka harus pulang dan khawatir tentang bagaimana mereka akan makan karena tidak ada makanan di rumah mereka," lanjut Courtney.

"Jadi, jika saya juga memberi mereka PR, kapan mereka punya waktu untuk menjadi anak-anak? Kapan mereka punya waktu untuk bersantai? Karena ketika Anda selesai kerja, Anda ingin pulang dan bersantai," ungkapnya lagi.

"Saya tahu PR bisa menjadi penting untuk beberapa kelas, dan Anda tidak bisa begitu saja tidak menugaskannya," jelas Courtney kepada Good Morning America, seperti dilansir Bored Panda.

Baca Juga: Covid-19 dan Akses Pendidikan, Anak-anak Desa Hu'u Tetap Semangat Belajar

"Jadi, saya sangat memahami inti dari PR. Tapi bagi saya pribadi, saya hanya ingin memiliki sedikit lebih banyak kelonggaran dan membiarkan mereka tahu, bahwa tidak apa-apa menjadi manusia dan pulang dan tidur," pungkasnya.

Berbicara mengenai pendekatannya yang tidak ortodoks dalam mengajar, White menjelaskan bahwa tujuannya adalah untuk menghilangkan sebagian kecil stres pada para siswanya dengan tidak memberikan tugas tambahan dan membuat mereka sedikit fokus ekstra yang mereka butuhkan di kelas.

"Semakin konyol saya, mereka semakin tertarik pada topiknya. Saya mencoba membuatnya menyenangkan. Bagian favorit saya dalam mengajar adalah berhubungan dengan siswa. Saya ingin mengenal mereka sebagai siswa di kelas saya, serta apa yang mereka lakukan di luar kelas saya hanya untuk membangun hubungan pribadi. Jadi mereka merasa nyaman dan diperhatikan selama berada di kelas saya," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI