Suara.com - Inovasi fruit leather jadi salah satu metode pengawetan atau pembekuan buah, tanpa menghilangkan kandungan nutrisi dan serat di dalamnya.
Fruit leather juga dikenal dengan istilah dendeng buah, karena bentuknya lembaran tipis seperti dendeng dan sering dimakan sebagai camilan yang menyehatkan atau selingan snack di antara waktu makan.
Potensi fruit leather inilah yang membuat, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanenen Pertanian Kementerian Pertanian (BB Pascapanen Kementan) sedang menyoroti potensi fruit leather untuk meningkatkan nilai jual buah-buahan Indonesia.
Apalagi snack pengganti porsi harian buah ini, sedang tren di luar negeri, khususnya di Amerika dan Eropa, sehingga jadi peluang usaha potensial dengan memanfaatkan buah asli Indonesia.
Baca Juga: Inovasi Fruit Leather, Alternatif Olahan Buah Mangga di Indonesia
Pembuatan fruit leather memang susah-susah gampang, bergantung pada jenis buah yang digunakan cenderung basah atau kering.
Kali ini Kementan mencoba membuat fruit leather dari buah mangga, sebagai produk usaha makanan rumahan.
Adapun mesin dan alat untuk membuat fruit leather juga cukup mudah ditemui, contohnya blender untuk menghancurkan daging buah.
"Sebagai catatan daging buah yang keras memerlukan blender dengan kecepatan putaran tinggi," ujar Peneliti BB Pascapanen Kementan, Ermi dalam siaran pers yang diterima suara.com, Jumat (23/10/2020).
Peralatan lainnya adalah panci untuk memasak adonan fruit leather, yang memanfaatkan pemanasan tidak langsung. Api kecil dibutuhkan agar teflon tidak lengket saat adonan dituangkan.
Baca Juga: Seperti Rokok, 4 Sayuran Ini Juga Mengandung Nikotin
Selanjutnya, peralatan lain yang diperlukan pengering tipe lorong atau tunnel dryer untuk mengeringkan adonan. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu atau blower, dilengkapi rak yang bisa diputar.
Langkah pertama proses pembuatan fruit leather adalah sortasi atau pengupasan buah mangga. Buah dicuci dan dipotong agar mudah dihancurkan atau diblender. Selanjutnya proses pencampuran, pengadukan dan pemasakan.
Pada proses pencampuran bisa ditambahkan gula pasir 15 hingga 20 persen, Kalium Sorbat maksimum 500 ppm, Asam sitrat 2 hingga 4 gram per kilogram, bahan pembentuk gel 0,5 hingga 2 persen, mentega 5 hungga 10 persen dan pasta atau pewarna makanan dari buah.
Kalium Sobrat atau asam sobrat adalah senyawa pengawet makanan, yang mampu menghambat pertumbuhan jamur atau mikroba yang merusak makanan, dan memicu penyakit serius.
Asam sitrat adalah senyawa khas yang ditemukan dalam buah-buahan sitrus, khususnya ada pada lemon dan jeruk nipis. Senyawa inilah yang memberikan rasa asam dalam buah-buahan dalam produk fruit leather.
Tuang adonan ke loyang dan lakukan pengeringan pada suhu 50 celcius hingga terbentuk fruit leather mangga sekitar 8 hingga 10 jam. Bisa juga memanfaatkan panas matahari atau dijemur selama sekitar 2 hari.
Langkah selanjutnya adalah pengemasan menggunakan mesin pengemas vacuum untuk mengemas produk dalam kondisi hampa udara sehingga produk tahan lebih lama.
Hand Printer dapat digunakan untuk mencetak kode kadaluarsa, kode produksi, dan sebagainya secara manual pada kemasan.