Hari Santri 2020, Probolinggo Promosikan Wisata Religi di Museum Rasulullah

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 23 Oktober 2020 | 05:35 WIB
Hari Santri 2020, Probolinggo Promosikan Wisata Religi di Museum Rasulullah
Seperangkat pakaian perang dipamerkan di area Pameran Artefak Rasulullah SAW dan para Sahabat Nabi di Museum Situs Kepurbakalaan Banten, di Serang, Senin (17/2). [ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wisata religi memiliki makna baru jika Anda berkungjung ke kota Probolinggo, Jawa Timur. Bertepatan dengan momen Hari Santri Nasional 2020, Probolinggo meresmikan museum Rasulullah SAW.

Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengatakan dengan adanya barang peninggalan sejarah Nabi Muhammad SAW, harapannya kota Probolinggo akan dikaruniai keberkahan.

Peresmian museum Rasulullah SAW dilaksanakan tepat pada Hari Santri Nasional (HSN) VI dan menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW.

"Keberadaan museum ini menjadi wisata religi karena barang yang ada di dalamnya bukan barang seperti lainnya, sehingga museum tersebut diberi nama museum Rasulullah SAW," tuturnya.

Ia menjelaskan museum tersebut bisa disejajarkan dengan museum di luar negeri karena isinya bukan peninggalan barang sejarah biasa.

Baca Juga: Adab Menerima Tamu Dalam Islam, Dicontohkan KH Hasyim Asy'ari Kakek Gus Dur

"Museum ini adalah anugerah untuk Kota Probolinggo hingga barang-barang tersebut bisa sampai di kota ini, sehingga saya berharap semua pihak bisa amanah menjalankan tugas dan menjaga barang peninggalan milik Rasulullah SAW dan para sahabat," katanya.

Beberapa benda peninggalan yang dapat dilihat di dalam museum tersebut, antara lain surban, rambut, darah bekam, kiswah, batu sijjil, alas kaki, baju perang, pedang Sayidina Khalid bin Walid serta barang bersejarah Islam lainnya.

"Saya imbau warga Kota Probolinggo bisa menyambut tamu yang datang dengan ramah, sehingga dapat menjaga nama baik kota, ayo menjadi warga yang betul-betul ramah dan baik," ujarnya.

Menurutnya para tamu berbondong-bondong ingin ziarah melihat barang peninggalan Rasulullah SAW dan para sahabat, sehingga pihaknya ingin museum itu bisa berlanjut lama di Kota Probolinggo dan mengembangkan museum baru sesuai dengan rencana.

Operasional museum Rasulullah SAW akan menerapkan protokol kesehatan, antara lain semua pengunjung wajib bermasker, diukur suhu badan, mencuci tangan sebelum masuk museum dan ada pembatasan jumlah pengunjung.

Baca Juga: Profil Habib Bahar bin Smith Terlengkap

"Secara teknis, setiap hari museum dibuka selama 9 sesi, satu sesi selama 30 menit untuk 40 pengunjung. Bagi pengunjung yang rentan seperti anak-anak untuk sementara dilarang masuk," katanya.

Wali kota yang biasa dipanggil Habib ini hanya bisa menyampaikan rasa syukur dan berharap dengan adanya museum itu, semua lebih sering berselawat kepada Nabi dan membawa keberkahan untuk semua karena dengan berselawat akan mendapatkan syafaat.

Peresmian museum Rasulullah SAW ditandai dengan pemukulan gong dan pemotongan pita di pintu masuk oleh wali kota, kemudian bersama Wakil Wali Kota Probolinggo Mochammad Soufis Subri, Ketua Tim Penggerak PKK Aminah Hadi Zainal Abidin dan tamu lainnya masuk ke dalam museum.

"Sangat istimewa bagi saya. Bisa memandang dan melihat langsung, semakin menambah kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Mudah-mudahan museum ini bisa berjalan sesuai harapan dan membawa keberkahan," ucapnya. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI