Jakarta Fashion Week 2020, Akan Ada Show Khusus Untuk Barli Asmara

Kamis, 22 Oktober 2020 | 16:47 WIB
Jakarta Fashion Week 2020, Akan Ada Show Khusus Untuk Barli Asmara
Model mengenakan busana dari Strongbow Apple Cider pada hari terakhir gelaran Jakarta Fashion Week 2020 di Senayan City, Jakarta, Senin (28/10). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jakarta Fashion Week (JFW) 2020 tetap akan digelar walaupun tanpa ada penonton. Akibat situasi pandemi Covid-19, gelaran pekan mode tahunan itu terpaksa hanya digelar melalui platform digital.

Direktur Jakarta Fashion Week Lenni Tedja menyampaikan bahwa secara kemasan, JFW tahun ini sudah pasti berbeda dari gelaran sebelumnya. Namun, salah satu yang spesial pada JFW tahun ini dengan adanya show khusus atas karya desainer mendiang Barli Asmara.

"Banyak sekali karya yang sangat baik, dan beliau menurut saya patut diberikan penghargaan. Dan pada JFW tahun ini akan dibuatkan show khusus buat Barli Asmara," kata Lenni dalam konferensi pers virtual dengan media, Kamis (22/10/2020).

Namun, Lenni enggan menjelaskan lebih lanjut terkait konsep show tersebut. Hanya saja, ia memastikan bahwa penonton bisa menyaksikan perjalanan fashion dari Barli Asmara, juga melihat seluruh karyanya baik terbaru hingga yang telah lama rilis.

Baca Juga: Hadis Apa yang Dipakai saat Fashion Show Lingerie Rihanna?

Nantinya, acara JFW yang berlangsung pada 26-29 November 2020 itu akan digelar secara virtual dan bisa disaksikan melalui microsite jfw.tv, juga di kanal media sosial dan media partner dari Jakarta Fashion Week.

Ada 16 show yang akan ditampilkan selama empat hari tersebut, ujar Lenni. Selain itu, akan ada 61 desainer juga brand fashion yang ikut berpartisipasi. Lenni membocorkan beberapa desainer di antaranya Rani Hatta, Jenahara, Yosafat Dwi Kurniawan, juga Albert Yanuar.

"Memang kita 100 persen digital. Sama sekali tak ada physical konten. Tapi digital konten tetap dibuat sesuai dengan protokol kesehatan," ucapnya.

Diakui Lenni, menggelar acara secara digital nyatanya lebih sulit. Namun lantaran kondisi pandemi, ia dipaksa untuk bisa beradaptasi dengan cepat. Menurutnya, kondisi serupa juga terjadi pada bidang fashion internasional.

"Tentu akan lebih sulit membuat sesuatu yang baru dari biasanya membuat physical event. Karena ada hal-hal yang tak ada di physical event tapi digital event ada. Dulu mikirnya digital lebih mudah karena gak ada penonton, tapi ternyata enggak, lho. Banyak perintilan, kita harus belajar cepat," tutur Lenni.

Baca Juga: Potret 12 Karya Desainer Lokal di Fashion Show Grand Ambarrukmo Yogyakarta

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI