Suara.com - Masker telah menjadi kebutuhan wajib untuk dipakai dalam aktivitas sehari-hari sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.
Badan kesehatan dunia -- WHO telah menganjurkan agar penggunaan masker kain sebaiknya diganti setiap 4 jam sekali atau ketika sudah terasa basah.
Itu juga mengapa sangat dianjurkan untuk membawa masker cadangan saat bepergian.
Tapi ingat, tidak sekadar memasukannya ke dalam tas, membawa masker cadangan saat bepergian juga harus dilakukan dengan benar. Tujuannya adalah, agar masker bekas pakai yang disimpan dalam tas tidak menjadi sumber penularan.
Baca Juga: Satu Karyawan Bank di Bantul Positif Covid-19, Dinkes Masih Lakukan Tracing
Dokter umum di RS Family Medical Center Bogor dr. Alfi Auliya Rachman menyarankan untuk memiliki new normal kit untuk menyimpan masker.
"Idealnya punya dua new normal kit. Satu untuk masker habis pakai, satu lagi buat yang masih baru," kata dokter Alfi dalam webinar bersama Uniqlo, Rabu (21/10/2020).
Ia menyarankan, masker yang belum dipakai bisa dilapisi dengan tisu atau kain bersih saat disimpan dalam kit, agar tidak terkontaminasi dengan barang lain di dalam tas. "Kalau gak pakai kit nanti kecampur (maskernya), sudah dipakai atau belum ya," katanya.
Menurut Alfi, memakai masker di area publik tidak hanya bisa mencegah diri dari penularan virus corona tetapi juga risiko paparan bakteri atau penyakit saluran napas lainnya.
Sesuai anjuran WHO, Alfi mengingatkan untuk memakai masker kain berbahan tiga lapis agar memproteksi virus dan bakteri secara optimal.
Baca Juga: Januari 2021, Bio Farma Siap Luncurkan 340 Juta Dosis Vaksin Covid-19
"Harus benar-benar pakai masker sepanjang hari. Apalagi kalau akan bertemu kerumunan. Caranya harus pastikan masker baru, bersih tidak ada bocor. Pastikan tangan bersih, pastikan hanya memegang tali dan jangan menyentuh bagian depan dan belakang. Harus terprotect bagian hidung dan mulut," paparnya.