Lewat lembaga pendidikan informalnya yang disebut Mandarinforkids, ia mengaku telah mengajar sekitar 130 anak yang tersebar di dan luar Jakarta.
Mandarinforkids hanyalah satu dari ratusan lembaga pengajaran bahasa Mandarin -- formal dan informal -- yang tumbuh bagai jamur dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia.
Seiring meningkatnya arus investasi China di tanah air dan semakin terbukanya sistem pendidikan Indonesia sejak masa pemerintahan mendiang Abdurrahman Wahid, minat untuk mempelajari bahasa Mandarin semakin bertambah.
Kini, semakin banyak perguruan tinggi yang memiliki jurusan sastra Mandarin.
Banyak sekolah, termasuk pesantren, dari jenjang TK hingga SMA kini juga menawarkan bahasa Mandarin sebagai mata pelajaran pilihan.
Putri sendiri mengaku, banyak muridnya mempelajari bahasa Mandarin karena tuntutan sekolah.
"Kebanyakan sekolah saat ini, second language-nya, option-nya, adalah bahasa Mandarin. Jadi mau gak mau mereka harus belajar. Sekarang juga banyak orangtua yang mendorong anak-anaknya untuk belajar bahasa asing lain selain English," kata Putri.