Pandemi, Banyak Orang Lebih Memilih Wisata Outdoor

Selasa, 20 Oktober 2020 | 16:00 WIB
Pandemi, Banyak Orang Lebih Memilih Wisata Outdoor
Ilustrasi wisata outdoor. (Unsplash/Ivana C)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah pandemi Covid-19, banyak orang lebih memilih kegiatan outdoor. Itulah mungkin salah satu yang melatarbelakangi mengapa bersepeda kini menjadi tren, dan tenpat wisata outdoor mendapat berkah. Orang merasa lebih nyaman berada di luar ruangan, karena bisa lebih leluasa menjaga jarak untuk meminimalkan penyebaran virus corona.

Hal ini disampaikan pengelola grup wisata PT Arthaguna Ciptasarana Safitri Siswono, yang menilai sejak adanya wabah virus corona, kebanyakan orang lebih menyukai tempat wisata outdoor. Salah satunya anak perusahaan Kopi Kayangan di Lembah Cisadane.

"Terus terang kami dapat berkah dari para komunitas gowesan, para pesepeda yang selama pandemi sangat aktif. Kopi Kayangan jaraknya hanya 20 kilo dari BSD, jadi banyak sekali komunitas sepeda yang datang untuk istirahat terus makan, minum, foto-foto lalu gowes lagi," katanya dalam konferensi virtual bersama BNPB, Selasa (20/10/2020).

Ya, ramainya tren bersepeda membawa berkah tersendiri bagi pengelola wisata outdoor atau luar ruangan. Hal ini lantaran para komunitas sepeda kerap mampir ke tempat wisata sekadar untuk istirahat dan berfoto-foto.

Baca Juga: Cek di Sini! Perjalanan Kereta Api yang Tidak Memerlukan Rapid Test

"Orang juga merasa nyaman karena outdoor. Sekarang ini orang banyak cari tempat outdoor. Bukit Waruwangi di Serang juga dapat berkah dari aktivitas para komunitas pesepeda. Dari Jakarta juga mungkin mereka butuh trek lebih panjang dan menantang," tambahnya.

Diakui Safitri bahwa sektor wisata sangat terdampak parah dengan mewabahnya Covid-19. Terutama saat PSBB total diterapkan di banyak daerah, otomatis lokasi wisata juga tidak beroperasi.

Namun, ia meyakini bahwa semangat untuk tetap bertahan di tengah kondisi pandemi sekarang harus tetap dilakukan. Salah satu caranya dengan memanfaatkan media sosial.

"Keadaan seperti sekarang kita belum tahu sampai kapan. Semangatnya surviving. Internal kita harus lakukan efisiensi. Tapi ekstenal juga harus tetap menggarap pasar kita. Karena kita yakin keadaan seperti ini tidak akan selamanya. Dengan memanfaatkan media sosial. Terutama dalam channel digital," ujarnya.

Baca Juga: Cegah Klaster Liburan, Dinpar Gunungkidul Ingatkan Protokol Kesehatan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI