Geger Temuan Reruntuhan Gereja di Laut Hitam Turki, Berapa Usianya?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 20 Oktober 2020 | 13:22 WIB
Geger Temuan Reruntuhan Gereja di Laut Hitam Turki, Berapa Usianya?
Kotra Trabzon di Laut Hitam Turki. (Dok. Goturkeytourism)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dunia arkeologi Turki tercengang, setelah ditemukannya reruntuhan geraja kuno di dasar danau Laut Hitam Turki.

Dilansir Anadolu Agency, Direktur Kebudayaan dan Pariwisata provinsi mengatakan kepada bahwa puing-puing gereja itu tenggelam sekitar 15 meter di bawah permukaan Danau Gaga di Kota Fatsa, Provinsi Ordu.

"Reruntuhan gereja - yang usianya belum jelas - ditemukan selama penyelaman yang dilakukan oleh seorang arkeolog bawah air," kata Ugur Topalak.

Kedalaman danau berkisar antara 10 dan 15 meter dan memiliki luas permukaan hampir enam hektar.

Baca Juga: Pemandangan dari Udara Wisata Alam di Barat Laut Turki

Selama ribuan tahun, Turki telah menjadi rumah bagi orang-orang dari berbagai agama, dari penyembah berhala kuno, Kristen dan saat ini sebagian besar Muslim.

Turki terus berupaya untuk menghormati dan memulihkan reruntuhan yang ditinggalkan oleh budaya non-Muslim.

Topalak mengatakan Danau Gaga yang merupakan kawasan lindung alam juga akan didaftarkan sebagai situs arkeologi.

Tukir Bangun Masjid Hormati Muhammad Al-Fatih

Turki akan mendirikan museum untuk menghormati Muhammad Al-Fatih, sultan Utsmani yang menaklukkan Konstantinopel atau Istanbul.

Baca Juga: Unjuk Rasa Berujung Rusuh di Chile, Dua Gereja Dibakar

Museum yang dibangun itu pertama dalam sejarah Turki yang didedikasikan khusus untuk seorang sultan Utsmani.

Sebuah komite sains yang terdiri dari 19 ahli dibentuk untuk mendirikan Museum Muhammad Al-Fatih di Madrasah Saatli di provinsi Edirne.

Tempat yang ditunjuk dikenal sebagai madrasah tempat Al-Fatih mendapatkan pendidikan.

Di antara ilmuwan tersebut adalah Zekeriya Kursun, seorang profesor sejarah dan dekan Fakultas Sastra di Universitas Fatih Sultan Mehmet Vakif di Istanbul.

Kepada Anadolu Agency, Kursun mengatakan museum tersebut akan menjadi panduan bagi generasi mendatang.

"Untuk pertama kalinya di Turki akan dibangun museum dengan nama seorang sultan di Edirne," sebut dia.

"Ada beberapa karya atas nama sultan di kota-kota tempat mereka berdiri sebagai pangeran, tapi Museum Muhammad Al-Fatih akan menjadi museum penting karena merupakan museum pertama yang didirikan langsung atas nama sultan," imbuh dia.

Muhammad II adalah sultan Utsmani yang menaklukkan Istanbul dan mendapatkan gelar Al-Fatih (Sang Penakluk) pada usia 21 tahun dan menjadikan kerajaan Turki itu sebuah kekuatan yang memerintah wilayah di berbagai benua selama berabad-abad setelahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI