Suara.com - Kanker termasuk penyakit ganas dan berisiko merenggut nyawa pengidapnya. Namun ancaman itu tidak mematahkan semangat Kevin Webber untuk tetap berolahraga dengan maraton sejauh 15 ribu mil atau sekitar 24 ribu km.
Kevin melintasi medan terberat di dunia sambil berjuang melawan kanker prostat stadium akhir. Usahanya sekaligus menggalang dana bagi pasien kanker lainnya hingga mendapatkan Medali Kerajaan Inggris dalam Penghargaan Ulang Tahun Ratu Elizabeth II.
"Saya sangat bangga menjadi orang Inggris dan saya sedikit royalis. Saya ingat saat kecil melihat daftar kehormatan, berpikir, 'wow, saya ingin tahu apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan salah satunya'. Dan sekarang saya sudah mendapatkannya. Ketika saya memulai perjalanan ini, saya pikir saya akan mati sekarang," cerita Kevin, dikutip dari Mirror.
Pada November 2014, Kevin, pejabat senior di perbankan Inggris, mendapat kabar bahwa ia mengidap kanker prostat, dan penyakit itu tidak dapat disembuhkan. Tes antigen prostat menunjukkan levelnya 324, padahal pembacaan normal seharusnya sekitar empat.
Baca Juga: Bolak-balik Kencing di Malam Hari, Waspadai Gejala Kanker Prostat
Ketika dia dan istrinya Sarah memberi tahu anak-anak mereka, Hayley, Ben, dan Ollie keluarga itu menangis bersama. Kemoterapi dan radioterapi yang melelahkan selama berbulan-bulan bisa memperpanjang hidupnya.
Kevin berjanji untuk berkampanye tanpa lelah untuk mendorong kaum adam untuk memeriksakan diri. Di tengah perawatannya yang melemahkan, dia menetapkan target untuk menjalankan Brighton Marathon untuk meningkatkan kesadaran.
“Sehari setelah kemo saya bangun dan saya merasa benar-benar rak berguna. Saya melihat ke luar jendela dan itu adalah hari yang mengerikan. Saya berpikir, 'Saya bisa menjadi korban dan minum sebotol Jack Daniel's setiap hari, menunggu kematian - atau saya bisa mencoba hidup," ungakp Kevin.
“Saya memutuskan yang terakhir. Itu luar biasa sulit setiap kali saya berlari. Tapi kemudian saya mulai membayangkan bagaimana rasanya melewati garis finis dengan istri saya di sana," lanjutnya.
Dengan sukses menyelesaikan Brighton Marathon, ia melanjutkan lomba lari lainnya. Dia sekarang telah menyelesaikan ultra-maraton di seluruh dunia, termasuk Marathon des Sables di gurun Sahara empat kali dan Ultra Arktik.
Baca Juga: Gejala Kanker Prostat Usai Kencing dan 4 Berita Kesehatan Menarik Lainnya
Dia telah menyelesaikan lomba ketahanan lainnya di beberapa tempat termasuk Spanyol, Kamboja, Albania, Yordania, dan Afrika.
“Yang paling sulit yang pernah saya jalankan adalah 6.633 Arctic Ultra," ucapnya.
Jarak yang jauh, teelebih cuaca ekatrem harus dihadapi Kevin saat itu. Ia mengenang harus menahan hawa sedingin minus 50 derajat. "Dan saya tidak bisa merasakan jari-jari kaki saya, tidak bisa makan, saya sakit. Dan Anda sendirian. Ada serigala dan beruang kutub dan kamu berhalusinasi," kenangnya.
“Meskipun hati saya mengatakan 'lanjutkan,' dan saya merasa seperti mengecewakan orang, saya menyadari bahwa kegagalan bukanlah menempatkan diri di garis start. Jika Anda tidak memulai, Anda tidak akan pernah belajar," ucapnya.
Meskipun Kevin bertekad untuk menjalani hidup sepenuhnya selama mungkin, ia dihadapkan pada kenyataan menyedihkan bahwa banyak pria kehilangan nyawa akibat kanker prostat. Bahkan salah satu temannya meninggal akibat penyakit tersebut.
Kevin bertekad untuk mendorong orang lain untuk memeriksakan diri sebelum mengalami gejala yang mengganggu.