2. Lagu anak Indonesia diciptakan khusus untuk anak-anak
Anda mungkin sering mendengar anak-anak menyanyikan lagu dewasa yang menceritakan soal cinta atau perselingkuhan. Bahkan, beberapa lagu barat, tak sedikit yang liriknya mengandung kata kasar dan provokatif, yang seharusnya tak diucapkan oleh anak-anak.
Tentu bukan salah lagu-lagu tersebut, karena lagu-lagu itu memang diciptakan untuk dikonsumsi orang dewasa, bukan anak-anak. Kitalah sebagai orangtua yang bersalah, karena tidak memperdengarkan lagu yang sesuai untuk anak.
Aqi Singgih, suami Audrey yang sama-sama menjadi host di Sofa Kuning, termasuk orangtua yang miris dengan fakta ini. "Anak-anak akan menyanyikan apa yang orangtuanya dengarkan. Orangtuanya dengerin lagu Selena Gomez, ya anak nyanyi lagu Selena Gomez. Orangtua mendengarkan Ariana Grande, anak akan nyanyi lagu Ariana Grande, yang mungkin liriknya bukan untuk anak-anak. Ini yang membuat anak dewasa terlalu cepat," kata Aqi yang juga vokalis band Alexa ini.
3. Lagu anak Indonesia punya melodi yang indah
"Desaku yang kucinta, pujaan hatiku
Tempat ayah dan bunda, dan handai taulanku"
Familiar dengan potongan lirik lagu Desaku di atas? Indah, bukan, nadanya?
Selain lagu Desaku, masih banyak lagu anak Indonesia lain yang memiliki melodi indah, termasuk lagu kebangsaan dan lagu daerah.

Audrey bercerita, bagaimana putri kecilnya, Gaia, tiba-tiba minta dinyanyikan lagu Soleram. "Tiba-tiba dia bilang, 'Ibu... Ibu, Soleram!' Ini, lagu daerah, melodinya bangus banget, enak banget. Ini membuat kita berpikir, bagaimana caranya lagu ini harus diperkenalkan kembali, diingatkan kembali, jangan sampai punah dan terlupakan lagu indah ini," katanya.
4. Lagu anak Indonesia menggunakan bahasa kita sendiri
Lagu punya peran penting dalam mengajarkan bahasa pada anak. Itu sebabnya, banyak orangtua memilih memperdengarkan lagu anak berbahasa Inggris dengan tujuan agar anak lancar bahasa tersebut.
Nah, kenapa hal yang sama tidak dilakukan untuk bahasa kita sendiri, bahasa Indonesia? Lewat lagu, anak dapat memperkaya kosa kata, serta belajar berbahasa yang baik. Dan, karena bahasa yang digunakan adalah bahasa sederhana, khas anak-anak, mereka pun jadi lebih mudah mengerti isi dan pesan dari lagu tersebut. Ini tentu berbeda dengan lagu dewasa, di mana bahasa yang digunakan kadang terlalu rumit dan sulit dimengerti artinya oleh anak.
Baca Juga: The 90's Festival 5th Edition Berkolaborasi dengan #SaveLaguAnak
5. Lagu anak Indonesia kini diaransemen ulang menjadi lebih menarik dan nyaman untuk diperdengarkan kembali
Pasangan Aqi dan Audrey termasuk orangtua yang rindu dengan lagu-lagu anak Indonesia. Sejak mereka menikah, mereka punya proyek meng-cover lagu, termasuk lagu anak. Ada begitu banyak lagu anak yang mereka suka, dan kemudian mereka cover dengan aransemen yang diperbaharui oleh Aqi, yang notabene memang seorang musisi, seperti Burung Kutilang, Tik Tik Bunyi Hujan, dan Nenek Moyangku.