Suara.com - Santan merupakan salah satu bahan yang kerap digunakan dalam berbagai masakan lezat Nusantara. Santan memberikan cita rasa yang kaya pada makanan, termasuk rasa gurih.
Tapi, penggunaan santan pada masakan perlu kehati-hatian. Tak sedikit kasus di mana masakan bersantan malah berujung pada kondisi santan pecah, di mana santan tampak menggumpal dan membuat tampilan masakan jadi tidak menarik.
Nah, pakar boga ternama Sisca Soewitomo memberikan beberapa kiat seputar penggunaan santan dalam memasak agar Anda tidak perlu mengalami kegagalan seperti di atas.
Sisca menyarankan untuk tidak menambahkan santan sejak awal, tapi menunggu hingga masakan sudah matang. Dia mencontohkan penggunaan santan pada masakan opor ayam.
Baca Juga: Tanda Kreativitas, Ini Arti Mimpi Memasak
"Pakai air biasa, masak hingga matang. Simpan dulu. Saat mau disajikan, baru tambahkan santan, makan dengan lontong atau nasi," kata Sisca dalam virtual talkshow bertajuk “Wariskan Resep Juara Kuliner Nusantara”, Kamis (15/10/2020).
Ini juga berlaku bila Anda memasak dalam jumlah banyak tapi tidak untuk disantap sekaligus, melainkan dibagi dalam porsi lebih kecil. Trik ini bisa dipakai bila Anda enggan pusing menyiapkan menu dalam beberapa hari mendatang.
Dalam acara yang sama, chef Devina Hermawan mengatakan tips menambahkan di akhir berguna bila Anda tak mau tekstur santan jadi pecah. Santan mengandung kandungan lemak nabati yang tinggi, sehingga teksturnya akan pecah bila dimasak dalam suhu terlalu tinggi dan dalam waktu lama.
"Oleh karena itu, tunggu dulu sampai matang, baru masukkan santan," saran Devina.
Santan juga sensitif terhadap asam, jadi bila Anda ingin mengucurkan beberapa tetes jeruk nipis di hidangan bersantan agar lebih segar, sebaiknya tambahkan saat akan disantap.
Baca Juga: Dari Cirebon, Cobain Resep Empal Gentong Gurih Tanpa Santan Ini Ya!