Mengenal Terapi PRP, Solusi Rambut Rontok yang Pernah Dilakukan Aura Kasih

Kamis, 15 Oktober 2020 | 16:33 WIB
Mengenal Terapi PRP, Solusi Rambut Rontok yang Pernah Dilakukan Aura Kasih
Ilustrasi rambut rontok, pitak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Teknologi medis di bidang kosmetik dan kecantikan terbilang sudah sangat maju, mulai dari sedot lemak, menghilangkan kerutan, hingga mengatasi kepala pitak. Ya, teknologi menumbuhkan kembali rambut rontok yang sampai menyebabkan kebotakan atau pitak, kini bisa dilakukan dengan teknologi Platelet Rich Plasma (PRP), menggunakan plasma darah autologus atau memanfaatkan darahnya sendiri.

Terapi ini pernah dibuktikan khasiatnya oleh beberapa publik figur, seperti Kourtney Mary Kardashian yang rontok akibat gaya rambut ponytail, hingga Aura Kasih yang alami kerontokan usai melahirkan.

Seperti namanya, platelet yang berarti trombosit adalah jenis darah yang akan digunakan pada terapi PRP. Alasannya, dalam sel darah trombosit mengandung berbagai growth factor yang bermanfaat mempercepat proses penyembuhan luka dan meregenerasi sel kulit.

"Jadi kalau kita melakukan suatu proses pemisahan darah pada PRP, sel inilah yang kita kumpulkan, dibuat konsenterasinya lebih tinggi dibandingkan sebelumnya," ujar Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Endi Novianto, SpKK (K), FINSDV, FAADV, dari Klinik Zap Health, Kamis (15/10/2020).

Baca Juga: Covid-19 Bikin Rambut Rontok, Perempuan Ini Menangis Histeris

Namun plasma darah yang diambil haruslah kaya akan trombosit, karena beberapa kejadian tidak jarang dokter mendapati plasma dengan kandungan sedikit trombosit. Inilah yang akan mempengaruhi efektifitas terapi penyembuhan luka maupun pertumbuhan rambut di kepala.

"Zap membuat PRP harus benar-benar kaya dengan trombosit. Kalau lakukan pemeriksaan darah pakai mikroskop, plasma darah harus banyak yang berwarna ungu, dominan warnanya harus ungu, bukan berwarna merah dari sel darah merah, karena efektifitasnya berbeda," jelas dr. Endi.

Nantinya plasma darah yang mengandung trombosit ini diambil dari tubuh pasien, dipisahkan dalam tabung untuk dipisahkan sel darah merah dan trombosit.

Selanjutkan, sebelum PRP disuntikkan di kepala, bakal lebih dulu dimodifikasi dalam laboratorium mengkombinasikannya dengan zat active factor.

"Jadi kalau dia tidak diaktifkan, trombosit yang menyimpan growth factor itu hanya akan melepaskan growth factor sedikit demi sedikit, dan mungkin tidak sempurna," paparnya.

Baca Juga: Helm Ajaib Bikinan LG, Bisa Atasi Kerontokan Rambut

Selanjutnya, PRP akan langsung disuntikkan di bagian kepala yang mengalami kebotakan. Karena sudah menggunakan active factor, dalam 10 menit setelah disuntikkan, growth factor keluar sebanyak 80 persen.

"Tapi dalam satu jam dia keluar sebanyak 95 persen. Satu jam pertama adalah golden periode growth factor dikeluarkan dan bisa digunakan tubuh kita di mana PRP diaplikasikan," terangnya.

Sayangnya, pengaplikasikan PRP ini hanya bisa dilakukan di klinik dengann laboratorium dan tidak bisa dibawa pulang, apalagi disuntikkan sendiri. Mengingat trombosit yang diambil hari itu, harus langsung disuntikkan di hari yang sama.

"Trombosit hanya bertahan 8 jam, nggak ada PRP dibawa pulang dalam suntikan karena dia bisa rusak," sahut dokter lulusan Dermatovenereology Universitas Indonesia itu.

Namun apabila PRP sudah disuntikkan, maka ia bisa bertahan 7 hingga 10 hari di kulit kepala, untuk melepaskan sisa growth factor yang sebanyak 5 persen.

"Jadi PRP tidak perlu diulang setiap hari, seminggu sekali cukup kok, dia punya keaktifan yang hebat," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI