Suara.com - Pandemi virus Covid-19 yang terjadi di dunia memang sangat mempengaruhi roda perekonomian. Bahkan beberapa negara pun dikatakan mengalami resesi, temasuk Indonesia.
Suatu negara dikatakan resesi jika mengalami pertumbuhan ekonomi negatif selama dua kuartal berturut-turut. Penurunan pertumbuhan ekonomi ini disebabkan akibat turunnya sisi produksi, rendahnya daya beli masyarakat, dan melonjaknya tingkat pengangguran.
Apalagi, di tengah kondisi ini banyak masyarakat yang tak lagi memiliki pekerjaan, karena tak sedikit perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara besar-besaran.
Hal inilah yang membuat Konsultan Finansial Prita Ghozie mengingatkan masyarakat akan pentingnya memiliki dana darurat, untuk menghadapi hal-hal tak terduga di kemudian hari.
Baca Juga: Tak Sadar, Ini 5 Pemborosan Terbesar Sehari-hari yang Biasa Anda Lakukan
"Secara khusus dana darurat itu digunakan untuk menghadapi berbagai kondisi tak terduga dalam kehidupan. Biasanya ketika terjadi resesi orang-orang akan mencari cara untuk aman, untuk itu orang harus mengencangkan dana daruratnya," ujarnya dalam konferensi pers virtual bersama Tokopedia, Rabu (14/10/2020) di Jakarta.
Idealnya, kata perempuan yang juga memjabat sebagai CEO & Co-Founder ZAP Finance ini, jumlah yang harus dipersiapkan ialah 12 kali pengeluaran rutin.
"Jadi pengeluaran kita dikalikan 12. Misalnya pengeluaran kita Rp 5 juta rupiah kali 12, artinya kita butuh dana darurat hingga Rp 60 juta. Itu sudah cukup save untuk rumah tangga," jelasnya lagi.
Prita mengatakan, dana darurat tersebut bisa disimpan sementara waktu untuk investasi, seperti reksa dana pasar uang atau mengalokasikan ke emas. Sehingga dana darurat tersebut bisa berkembang sebelum digunakan.
Nah, saat mulai berinvestasi, lanjut dia, masyarakat diharapkan berhati-hati dan perlu mempelajari serta memilih jenis investasi sesuai dengan risiko dan keuntungan masing-masing.
Baca Juga: Chatib Basri Sebut Rekening Kaum Borjuis Makin Gendut di Tengah Pandemi
"Kemudian, pastikan bahwa produk investasi yang dipilih telah memiliki izin yang tepat serta menyajikan portofolio laporan investasi yang transparan," ujar Prita.
Salah satunya instrumen investasi dari Tokopedia yang memberikan kemudahan berinvestasi online bagi masyarakat, khususnya generasi milenial.
Senior Lead Fintech Tokopedia, Marissa Dewi mengatakan, dua instrumen investasi Tokopedia, yakni reksa dana dan emas cocok untuk dijadikan langkah awal bagi generasi milenial yang ingin mencoba belajar investasi secara bertahap.
"Selain mudah dilakukan hanya melalui telepon genggam, investasi emas dan reksa dana lewat Tokopedia juga aman dan terjangkau. Mulai dari Rp5.000 untuk emas dan Rp10.000 untuk reksa dana, siapa saja bisa menjadi investor," tutupnya.