Suara.com - Beberapa waktu lalu, aksi demo Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law menyeruak. Tidak sedikit demonstran yang turun ke jalanan, terutama mahasiswa dan juga buruh.
Banyak pula beredar video yang menunjukan mahasiswa dan aparat kepolisian saling bentrok. Video saling baku hantam, penembakan gas air mata, banyak beredar di media sosial. Tentu saja banyak orang merasa miris melihat hal ini.
Berbeda dengan banyak video atau foto ricuh mahasiswa dan polisi, aksi yang terjadi di Sukabumi ini justru sebaliknya.
Dalam video singkat tersebut, tampak aparat kepolisian membagikan makanan dan minuman kepada para demonstran. Aksi menyentuh ini terjadi di depan Kantor DPRD Kota Sukabumi pada Jumat (9/10/2020).
Baca Juga: 70 Persen Demonstran Rusuh Anak SMK/SMA, Khofifah Kumpulkan Kepala Sekolah
Pada video yang diunggah oleh akun jejaring sosial Instagram @infojawabarat, nampak aparat kepolisian membagikan jajanan. kepada demonstran
Jika dilihat kembali, jajanan yang dibagikan berupa tahu dan arem-arem. Raut wajah bahagia dari demontran langsung terpancar ketika polisi tadi membagikan makanan.
Tentu saja, pemandangan ini bisa dibilang menarik. Aparat kepolisian telah menjalankan tugasnya sebagai abdi negara dengan baik di video ini.
Unggahan ini menarik banyak perhatian warganet. Hingga Rabu (14/10/2020), video tersebut sudah mendapatkan 27 ribu lebih like dari warganet.
"Pas demo, ada tukang tahu, diborong sama pak polisi, dibagiin ke demonstran. Pak polisi senang, kang tahu bisa cepat pulang, demonstran kenyang," tulis salah satu warganet di kolom komentar.
Baca Juga: Buset! Anak SD Ikut Demo UU Cipta Kerja di Jakarta
Ada pula warganet yang merasa senang melihat aksi polisi pada video tersebut, "Adem ya polisi di beberapa daerah, enak liatnya. Tapi di beberapa daerah juga ada yg kasar, nyesek liatnya." ujar warganet ini.
Omnibus Law banyak menuai kecaman dari masyarakat karena dianggap merugikan. Pembahasan yang dianggap terlalu cepat pun banyak memancing perdebatan. Hal inilah yang menyebabkan banyak masyarakat turun ke jalan untuk menyuarakan pendapat.