Suara.com - Banyak orang yang bilang kalau kikil mengandung kolesterol tinggi. Itulah mengapa makanan ini jadi sering dihindari. Namun, benarkah demikian?
Kikil yang diambil dari bagian kaki sapi disukai karena punya tekstur kenyal dan lembut. Enak diolah jadi oseng-oseng atau pelengkap masakan seperti sop dan mi kocok.
Selama ini , orang-orang meyakini kikil tinggi kolesterol sehingga bahaya bagi kesehatan. Namun, dilansir dari Hops.id, dokter spesialis gizi, Dr med. dr. Maya Surdjaja, MS, Sp.GK, memastikan bahwa itu hanya mitos.
"Jadi kikil itu dari sapi, dari kaki. Karena dia tidak sama dengan jeroan lainnya. Ini bukan jeroan, ini lokasinya di kaki ada uratnya, dia mengandung kolesterol tapi tidak seram," ungkap Maya.
Baca Juga: Hindari Mengolah Makanan Pakai Aluminium Foil, Ini Bahayanya
Mengonsumsi kikil dalam jumlah wajar tidak akan meningkatkan kolesterol secara drastis. Mayang juga mengatakan, kikil umumnya hanya dikonsumsi di Asia, Afrika, dan Karibia.
Kikil rupanya juga memiliki manfaat tak terduga. Maya mengungkapkan bahwa kikil kaya kandungan kolagen yang baik untuk menjaga kekenyalan kulit.
Kolagen termasuk protein yang menyusun tubuh manusia. Keberadaannya mencapai sekitar 30 persen dari seluruh protein yang terdapat dalam tubuh.
Kolagen adalah struktur organik pembangun tulang, gigi, sendi, otot, dan kulit. Serat kolagen juga punya daya tahan yang kuat terhadap tekanan.
"Kikil terdiri dari tulang rawan, kulit, yang mengandung zat seperti kolagen yang mampu menjaga elastisitas kulit," kata Maya.
Baca Juga: Ada Bayam dan Paprika, 6 Bahan Makanan Ini Ampuh Meredakan Stres
Selain itu karena letaknya yang berdekatan dengan tulang, bahkan berhimpitan dengan tulang, kikil diyakini tinggi kandungan kalsium.
Sementara, ada juga yang menyebut kikil bisa meningkatkan gairah seksual. Namun, ternyata itu juga cuma mitos. Maya mengatakan, kikil tidak mengandung senyawa afrodisiak yang mampu meningkatkan libido seksual.