90% Wisatawan Domestik Hemat Bujet Traveling saat Pandemi Covid-19

Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 14 Oktober 2020 | 11:55 WIB
90% Wisatawan Domestik Hemat Bujet Traveling saat Pandemi Covid-19
Ilustrasi Penurunan penggunaan moda transportasi umum yang dipilih wisatawan saat pandemi Covid-19.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 mengakibatkan tekanan yang besar bagi industri pariwisata global, tak terkecuali Indonesia yang mengalami jumlah penurunan wisatawan baik domestik maupun asing ke berbagai destinasi wisata.

Tak hanya itu, pandemi Covid-19 juga menyebabkan gangguan pada rantai pasok global, dalam negeri, volatilitas pasar keuangan, guncangan permintaan konsumen dan dampak negatif di sektor-sektor utama seperti, perjalanan dan pariwisata.

Dampak wabah Covid-19 tidak diragukan lagi akan terasa di seluruh aspek pariwisata.

Tekanan pada industri pariwisata terlihat jelas pada turunnya jumlah penumpang transportasi domestik, baik darat, laut, dan udara. Turunnya penumpang transportasi juga dapat menandakan penurunan pariwisata.

Tekanan pada industri pariwisata tidak hanya terlihat dari sisi transportasi, tapi juga dapat dilihat dari turun nya tingkat hunian kamar pada hotel bintang.

Baca Juga: Hotel Ini Tawarkan Office Space Mulai dari Rp 200 Ribu Per Hari, Tertarik?

Riset Lifepal.co.id menemukan bahwa pengeluaran wisatawan domestik Indonesia untuk transportasi dan akomodasi turun hingga 90% per bulan sejak awal pandemi pada Maret hingga Juni 2020.

Penerbangan Domestik di Bandara Soekarno-Hatta, Polonia, Ngurah Rai, dan Hasanudin Kompak Anjlok

Terjadi penurunan yang cukup tajam pada jumlah penumpang pada penerbangan domestik di beberapa bandara utama di Indonesia, yaitu bandara Soekarno-Hatta, Polonia, Juanda, Ngurah Rai, dan Hasanudin, selama pandemi Covid-19..
Terjadi penurunan yang cukup tajam pada jumlah penumpang pada penerbangan domestik di beberapa bandara utama di Indonesia, yaitu bandara Soekarno-Hatta, Polonia, Juanda, Ngurah Rai, dan Hasanudin, selama pandemi Covid-19..

Berdasarkan grafik di atas terlihat jika terjadi penurunan yang cukup tajam pada jumlah penumpang pada penerbangan domestik di beberapa bandara utama di Indonesia yaitu bandara Soekarno-Hatta, Polonia, Juanda, Ngurah Rai, dan Hasanudin.

Pada Mei 2020, terjadi penurunan jumlah penumpang yang paling dalam dengan angka rata-rata di kisaran -98,63%, jika dibandingkan jumlah penumpang pada Desember 2019, beberapa bulan sebelum pandemi melanda Indonesia.

Penumpang Kereta Api Jabodetabek, Non Jabodetabek (Jawa), dan Sumatera Mengalami Penurunan Tajam

Baca Juga: Liburan di Akhir Pekan, Ragunan Sediakan Layanan Wisata Virtual

Terjadi penurunan yang cukup tajam pada jumlah penumpang kereta api di Jabodetabek, Non Jabodetabek (Jawa), dan Sumatera, selama pandemi Covid-19.
Terjadi penurunan yang cukup tajam pada jumlah penumpang kereta api di Jabodetabek, Non Jabodetabek (Jawa), dan Sumatera, selama pandemi Covid-19.

Grafik di atas juga memperlihatkan penurunan yang cukup tajam pada jumlah penumpang kereta api di Jabodetabek, Non Jabodetabek (Jawa), dan Sumatera.

Puncak pelemahan terjadi pada Mei 2020, di mana tercatat pelemahan dengan persentase rata-rata di kisaran -92% jika dibandingkan dengan Desember 2019.

Lantas, bagaimana dengan jumlah wisatawan yang menggunakan transportasi laut dan tingkat hunian hotel selama pandemi Cpvid-19? Simak di halaman selanjutnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI