Penasaran, Apa itu Rebo Wekasan? Inilah Ulasan Lengkapnya

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 14 Oktober 2020 | 09:56 WIB
Penasaran, Apa itu Rebo Wekasan? Inilah Ulasan Lengkapnya
llustrasi orang berdoa (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rabu ini ada tradisi Rebo Wekasan. Apa itu Rebo Wekasan? Berikut ini penjelasannya.

Hari Rabu terakhir dalam bulan Safar yang tahun ini jatuh pada Rabu, 14 Oktober 2020, terdapat tradisi yang dikenal dengan istilah Rebo Wekasan atau Rabu Pungkasan.

Menurut beberapa ulama ahli Kasyf, pada hari Rabu inilah Allah SWT akan menurunkan berbagai macam penyakit. Karena itulah, kita semua dianjurkan untuk melaksanakan berbagai amalan ibadah di antaranya adalah sholat dan bersedekah. Untuk lebih jelasnya tentang apa itu Rebo Wekasan, berikut ini penjelasannya.

Pengertian Rebo Wekasan

Baca Juga: Salat Jumat, Ini Tata Cara Lengkapnya

Rebo Wekasan adalah sebuah ritual tradisi masyarakat Jawa pada hari Rabu terakhir bulan Safar atau bulan ke dua penanggalan Hijriyah. Adapun nama lain dari Rebo Wekasan ini adalah Rabu Pamungkas, Arba Mustakmir, atau Arba Musta'mir.

Sejumlah masyarakat percaya, bahwa di waktu itu akan turun bencana dan sumber penyakit, sehingga harus melaksanakan berbagai ritual tradisi untuk tolak bala.

Selain masyarakat Jawa, ternyata tradisi menganggap bulan Safar sebagai bulan sial juga terjadi di bangsa Arab.

Hal ini dijelaskan dalam Buku Risalah Ahlusunnah Wal Jama'ah An-Nahdliyah, Subaidi, Unisnu Pers 2019. Sementara hukum meyakini datangnya malapetaka di akhir bulan Safar ini, sudah dijelaskan dalam hadits shahih riwayat Imam Bukhari dan Muslim, yang berbunyi:

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda: "Tidak ada penyakit menular, tidak ada kepercayaan datangnya malapetaka di bulan Safar. Tidak ada kepercayaan bahwa orang mati itu rohnya menjadi burung yang terbang", (HR al-Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Tata Cara Salat Sunnah sebelum Subuh, Salat Qobliyah Subuh atau Salat Fajar

Menurut al-Hafizh Ibn Rajab al-Hanbali, hadits tersebut merupakan respon dari Nabi Muhammad Saw terhadap tradisi yang berkembang di zaman Jahiliyah.

Tata Cara Sholat Tolak Bala

Penting untuk diketahui bahwa jika niatnya adalah sholat Rebo Wekasan secara khusus, maka hukumnya tidak boleh karena tidak terdapat dalam Syariat Islam. Namun jika niatnya adalah sholat sunnah mutlaq atau sholat hajat, maka hukumnya boleh dilakukan.

  • Sholat sunnah mutlaq adalah sholat yang tidak dibatasi waktu, tidak dibatasi sebab, dan bilangannya tidak terbatas.
  • Sholat hajat adalah sholat yang dilaksanakan saat memiliki keinginan atau hajat tertentu, termasuk hajat li daf'il makhuf (menolak hal-hal yang dikhawatirkan).

Berikut ini adalah tata cara sholat tolak bala yang bisa dilakukan pada Rebo Wekasan.

Sholat dilaksanakan sebanyak empat raka’at dua kali salam, dengan niat sebagai berikut ini:

Nawaitu Sholatal Khaajati Lida'fi lbalaai

  • Membaca Al Fatihah, lalu membaca surat Al-Kautsar sebanyak 17x.
  • Membaca Al Fatihah, lalu membaca Al-Ikhlas 5x.
  • Membaca Al Fatihah, kemudian surat Al-Falaq 1x.
  • Membaca Al Fatihah, lalu surat An-Nas 1x.

Itulah penjelasan apa itu Rebo Wekasan dan tata cara sholat yang bisa dilakukan pada Rebo Wekasan.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI