Suara.com - Diizinkannya kembali pelaksanaan ibadah umrah oleh Arab Saudi, meskipun dengan kapasitas terbatas, disambut dengan sukacita oleh umat muslim dunia, termasuk dari Indonesia.
Dilansir Anadolu Agency, maskapai nasional Garuda Indonesia siap kembali melayani penerbangan umrah setelah pemerintah Arab Saudi mengizinkan kembali pelaksanaan ibadah umrah yang sempat dihentikan akibat Covid-19.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan sudah berdiskusi dengan para agen perjalanan untuk membahas pelaksanaan ibadah umrah apabila kembali dibuka.
"Semuanya masih menunggu keputusan dari Arab Saudi apakah sudah kembali membuka untuk jemaah asal Indonesia dan visanya juga disiapkan," ujar Irfan kepada Anadolu Agency, Selasa (13/10/2020).
Baca Juga: Habib Rizieq Beri Seruan ke Massa Usai Salat Berjamaah di Patung Kuda
Dia mengatakan Garuda Indonesia sudah siap langsung melayani penerbangan umrah setelah ada izin dari otoritas Arab Saudi karena minat masyarakat yang mendaftar umrah sudah sangat banyak.
"Kita sudah siap dari sisi pesawat dan tim," imbuh Irfan.
Selain itu, dia mengatakan Garuda Indonesia hanya memerlukan izin serta persyaratan dari Arab Saudi yang perlu disiapkan dan juga travel agent yang mendapat kuota untuk membawa jemaah umrah.
Arab Saudi Rekrut 4.000 Pekerja
Sebelumnya diberitakan, Arab Saudi merekrut 4.000 pekerja dan melakukan pembatasan jemaah, merespon musim ibadah umrah yang dilangsungkan di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Umrah di Tengah Pandemi, Arab Saudi Batasi Jemaah dan Rekrut 4.000 Staf
Menyadrur Gulf News, Minggu (11/10/2020), pemerintah Arab Saudi mengizinkan ibadah Umrah dengan protokol kesehatan ketat mulai pekan lalu.
Musim Umrah kali ini hanya dibatasi sebesar 30 persen, yang berarti 6.000 jemaah haji per hari, guna memastikan tindakan pencegahan virus corona dapat terlaksanakan dengan baik.
Presidensi Umum Masjidil Haram dan Urusan Masjid Suci Nabawi mengatakan para pekerja dilengkapi teknologi ramah lingkungan untuk memastikan para jamaan aman dan sehat selama beribadah.
Presidensi Umum Masjidil Haram dan Urusan Masjid Suci Nabawi, Abdul Rahman bin Abdulazizi Al Sudais mengatakan 9.000 sajadah telah dibersihkan dan dibagikan di halaman Masjidil Haram.
Tiap sajadah terpisah jarak dua meter. Sementara jarak baris salat diatur tiap tiga meter, sebagai upaya untuk menekan penularan virus corona.
Pihak masjid juga menyediakan petunjuk atruan jaga jarak sosial, cairan pencuci tangan, dan pembagian masker.
Direktur Jenderal Bina Sosial Kepresidenan Janadi Madkhali menyebut 100.000 masker, 2.000 hand sanitizer, dan bingkisan berisi tisu desinfektan, masker dan sajadah telah disediakan.
Pada tahap awal, Arab Saudi memberlakukan syarat hanya warga negara atau warga asing yang tinggal di dalam negara yang akan diizinkan untuk menunaikan ibadah Umrah.