Suara.com - Memilih produk skincare tidak bisa dilakukan sembarangan. Akan jauh lebih baik jika kamu memahami komposisi kimia yang terkandung dalam produk perawatan kulit.
Biar tidak salah beli, berikut beberapa istilah yang perlu dipahami sebelum memilih produk skincare, seperti dirangkum dari Yukepo.com.
Glycerin
Glycerin cukup sering ditemukan dalam produk skincare. Fungsinya melembutkan dan melembapkan kulit. Bahan ini juga bermanfaat menjaga keremajaan kulit dan sangat aman dipakai dalam batas wajar.
Baca Juga: Berbeda dengan Kulit Kering, Ini Cara Tepat Perawatan Kulit Dehidrasi
Petroleum jelly
Diekstrak dari minyak bumi dan lilin, produk ini memang banyak dipakai untuk mengatasi masalah kulit kering. Namun, lebih baik hindari penggunaan pada bagian kulit berminyak dan rawan jerawat.
Sodium Lauryl Sulfate
Sodium lauryl sulface (SLS) bisa diekstrak dari petroleum oil, minyak kelapa, atau minyak sawit. Sejauh ini penggunaannya dianggap aman asalkan setelah diaplikasikan langsung dibilas bersih dari kulit.
Pada beberapa kasus, orang bisa mengalami iritasi sehingga banyak produsen yang mencari alternatif SLS seperti sodium coco sulfate (SCS) yang lebih alami. SLS kerap disamakan dengan Sodium Laureth Sulfate (SLES) dan Sodium Dodecyl Sulfate (SDS). Formulanya memang mirip, tetapi SLES dan SDS dikenal lebih mild.
Baca Juga: 5 Manfaat Kopi untuk Perawatan Kulit, Atasi Masalah Jerawat hingga Selulit
Benzyl alcohol
Ini adalah produk turunan alkohol yang biasanya bekerja sebagai pelarut, pengawet, dan memiliki fungsi antioksidan. Benzyl alcohol punya aroma khas dan memudahkan proses pencampuran berbagai bahan dalam produk skincare serta mengencerkannya.
Sejauh ini, alkohol terbilang aman dipakai untuk kulit dalam kadar tertentu, asalkan si pengguna tidak memiliki indikasi iritasi dan alergi tertentu. Bagi pemilik kulit sensitif, lebih baik hindari alkohol dan segala turunannya.
Paraben
Fungsi paraben sebenarnya mirip dengan benzyl alcohol, yaitu mengawetkan. Mampu membunuh mikroba dan membuat produk skincare tahan lebih lama, komposisi kimia ini umum ditemukan dalam berbagai produk perawatan, seperti sampo, sabun, hingga pembersih wajah.
Soal aman atau tidaknya, memang paraben adalah produk yang kurang disarankan. Banyak orang mulai menghindarinya, apalagi pemilik kulit sensitif serta ibu hamil dan menyusui.
Paraben masih dipakai karena dianggap aman, asal kadarnya tidak lebih dari 0,4% di dalam produk. Meski begitu, lebih baik dihindari saja dan carilah produk lain yang bebas paraben.
Propylene glycol
Seperti halnya paraben, label karsinogenik disematkan pula pada propylene glycol. Fungsinya bahan ini adalah mengunci kadar air alias melembapkan kulit. Sifatnya tidak berbau dan tidak berwarna, bisa larut dalam air, tetapi tak semua bahan bisa disatukan dengan komposisi ini.
Sifatnya yang water soluble membuat kandungan ini aman untuk kulit berminyak. Secara umum, propylene glycol juga aman karena merupakan turunan petrolatum.
Sering disamakan dengan ethylene glycol padahal sangat berbeda. Ethylene glycol itulah yang berbahaya, bukan propylene glycol. Walau begitu, tetap harus waspada karena tidak semua kulit bisa toleran dengan komposisi kimia ini.