Suara.com - Dampak pandemi membuat seluruh aktivitas lebih banyak dihabiskan di rumah, membuat aktor Dion Wiyoko tergerak untuk membantu.
Sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini terhambat karena kepemilikan fasilitas belajar online (smartphone maupun kuota) yang masih rendah.
Berdasarkan data Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) 50 persen lebih siswa tidak memiliki smartphone, data tersebut didapatkan dari Kemendikbud yang telah merilis input nomor ponsel siswa di data pokok pendidikan (dapodik).
Melihat kondisi itu membuat aktor Dion Wiyoko terpanggil karena peduli dengan pendidikan di Indonesia.
Bahkan, ia mengaku sempat berbincang dengan salah seorang kurir yang waktu kerjanya menjadi terbatas karena harus menunggu anaknya selesai belajar online.
Baca Juga: Class of 2020: Dinamika Mahasiswa Angkatan 2020
Kemudian, dirinya tergugah dengan mengajak teman-temannya untuk ikut berdonasi membantu siswa yang kurang beruntung dengan bekerja sama Bodrex serta Wakaf Salman ITB – Lembaga yang telah memiliki pengalaman untuk penyaluran donasi untuk membantu anak-anak sekolah.
Dia mengaku tercetus program ini agar menjadi kesempatan bagi semua orang untuk turut serta memberikan kontribusi dan menunjukkan kepedulian pada Pendidikan anak Indonesia di tengah masa pandemi.
"Semakin banyak orang berpartisipasi melalui program ini akan menjadi hal yang berarti untuk pendidikan adik-adik kita, untuk membantu kesulitan karena tidak memiliki fasilitas belajar online," ujar Dion sekaligus menjadi Brand Ambassador bodrex dalam keterangannya secara virtual, Kamis (8/10/2020).
Sementara, Managing Director Brand Portfolio & Communication Cosmetics, Consumers and Health Care PT Tempo Scan Pacific Tbk. Aviaska D. Respati menambahkan program ini diluncurkan sebagai bagian dari rangkaian program kepedulian yang dilakukan dalam rangka ulang tahun bodrex ke-50.
"Melalui program ini kami mengajak masyarakat agar peduli terhadap pendidikan di Indonesia dan menggerakkan semangat berbagi. Semoga kontribusi ini menjadi bentuk dukungan bodrex dalam mendorong pendidikan di masa pandemi," jelasnya.
Baca Juga: Peringati Hari Guru Sedunia, Nadiem Sebut Investasi Terbaik Pendidikan
Program ini akan menghimpun, mengonversi serta menyalurkan donasi berupa smartphone dan kuota internet kepada anak-anak SD dan SMP yang membutuhkan di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.
Serta diutamakan untuk anak sekolah yang yatim dan berasal dari keluarga dari sosial ekonomi lemah/dhuafa.