Suara.com - Seorang ibu mengaku bahwa kehidupan percintaannya berubah setelah menjadi sugar baby. Sebelumnya, ibu 44 tahun itu dipaksa cuti dari pekerjaannya.
Stella Smith adalah single mother yang bekerja sebagai event planner. Pada bulan Maret, dirinya dipaksa cuti sementara dan tidak mendapat bayaran.
Melansir Daily Mail, Kamis (8/10/2020), Stella memutuskan memakai waktu cutinya untuk mencari pasangan di situs Seeking Arrangement. Namun, kehidupan Stella malah berubah saat dirinya menjadi sugar baby.
Lewat situs tersebut, Stella mendapat lebih dari 100 pesan. Stella kemudian membuat 58 janji kencan dan sudah pergi kencan 20 kali.
Baca Juga: Ketahuan Body Shaming saat Kencan Online, Pria Ini Dipecat dari Kantor
"Sebelumnya, saat memikirkan sugar daddy, aku membayangkan pria tua yang dikelilingi gadis-gadis muda."
"Tapi aku terkejut melihat kebanyakan pria yang kutemui lebih muda dariku, bahkan ada yang 10 tahun lebih muda. Mereka adalah pria tampan dan mapan, yang ingin hidup tanpa drama serta rela membayar untuk itu," tambahnya.
Sebelum tinggal di London, Stella punya gaya hidup yang sibuk dan tidak pernah sempat berkencan. Dia juga bercerai saat anak-anaknya masih kecil.
"Aku tidak punya tipe. Setiap kali aku putus, aku mencoba mencari seseorang yang berbeda. Aku terus mencari pasangan yang tepat," tambahnya.
"Ini bukan cuma tentang uang. Aku sadar bahwa aku ingin bersama seseorang yang sukses. Menurutku, pria mapan jauh lebih santai dan menyenangkan."
Baca Juga: Ide Kencan Pertama yg Aman di Tengah Pandemi, Wajib Coba!
Meski menjadi sugar baby, ibu satu ini tidak pernah mau diajak bercinta. Aturan tersebut juga dipahami oleh para pasangan kencannya.
"Mereka akan memberiku 100 poundsterling sebagai tanda terima kasih setelah makan malam, atau 150 poundsterling untuk memastikan aku pulang dengan selamat."
Total, Stella sudah menerima hadiah sekitar 2.000 poundsterling atau Rp 38 juta dari pasangan kencannya.
Tidak hanya itu, salah satu sugar daddy pernah memberinya uang 2.000 poundsterling per bulan.
Stella juga tidak mau dirinya disebut sebagai escort atau wanita panggilan. Ibu ini menegaskan bahwa dirinya hanya ingin mencari pendamping untuk mengisi waktu.
"Aku tidak pernah merasakan tekanan untuk tidur dengan pria yang kutemui. Mereka juga tidak mengharapkannya, mereka bahkan tidak meminta ciuman."
"Aku adalah tipe orang yang ramah dan hangat, tapi aku juga hati-hati untuk menetapkan batasanku dengan jelas," imbuhnya.