Ketika seorang teman keluarga menyarankan agar bocah itu dihipnotis, Hughes memutuskan untuk menghubungi Kilmurry, yang dia temukan melalui Facebook.
Jarak di antara mereka membuat mereka tidak bisa melangsungkang sesi tatap muka. Akhirnya memutuskan untuk lewat video
"Saya tidak berpikir itu akan berhasil," akunya. Tapi setelah sesi dua jam awal serta tindak lanjut, perawatan misterius telah melebihi harapan Hughes.
“Fobianya ekstrim,” kata Kilmurry SWNS. “Itu adalah perjuangan yang cukup untuk mendapatkan dia. . . di depan layar. ”
"Saya langsung tahu dia mengidap ARFID dan mendiagnosisnya di sana dan kemudian," tambah pelatih kehidupan itu.
Dengan menggunakan "subliminal wording" dan "neurological seed drop" untuk menciptakan asosiasi emosional yang positif dengan makanan baru, Kilmurry mengatakan bahwa dia dapat "membuka pikiran" untuk mencobanya.
Sehingga gagasan tentang rasa baru akan terasa "menarik", dan mengurangi kecemasan akan rasa yang berpotensi "menjijikkan".