Suara.com - Tidak sedikit wanita yang merasa kehilangan kepercayaan diri akibat selulit dan stretch mark. Meski begitu, tidak semua perawatan untuk menghilangkan stretch mark aman dilakukan.
Sebelum melakukan perawatan untuk menghilangkan stretch mark, ada baiknya jika Anda melakukan riset lebih dulu. Pasalnya, tidak sedikit yang mengalami nasib tragis akibat prosedur perawatan kecantikan.
Belum lama ini, seorang ibu meninggal dunia akibat perawatan menghilangkan stretch mark. Ibu bernama Claudia Bertoldi itu melakukan carboxytherapy.
Melansir Mirror, Selasa (6/10/2020) carboxytherapy adalah prosedur non-bedah yang dilakukan dengan menyuntikkan karbon dioksida ke kulit.
Perawatan ini cukup populer di kalangan selebritas. Karbon dioksida yang disuntikkan ke kulit diklaim dapat melancarkan peredaran darah dan meningkatkan elastisitas kulit.
Hasil akhirnya, selulit dan stretch mark di kulit pun akan terlihat berkurang dan samar.

Claudia Bertoldi dilaporkan melakukan perawatan di sebuah klinik di Concordia, Argentina.
Menurut sang saudara, Claudia diduga menjadi korban malpraktik karena karbon dioksida tersebut disuntikkan ke dalam pembuluh darahnya.
Hal ini membuat jantung Claudia meledak dan ibu tiga anak tersebut meninggal seketika. Sang saudara juga mengklaim jika klinik itu tidak terlatih untuk melakukan prosedur yang bersangkutan.
Baca Juga: Niatnya Suntik Filler agar Awet Muda, Wajah Wanita Ini Malah Lumpuh Sebelah
Klinik tempat Claudia menjalani perawatan carboxytherapy tersebut kini dilaporkan karena dugaan malpraktik. Sementara itu, proses investigasi dan autopsi masih berjalan.