Suara.com - Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan -- MAMPU -- yang menjadi kerjasama antara Australia dan Indonesia akan berakhir tahun ini.
Selama delapan tahun, program tersebut diklaim telah meraih berbagai pencapaian termasuk membantu pemberdayaan lebih dari 70.000 perempuan.
Puluhan ribu perempuan itu dilibatkan di lebih dari 3.500 kelompok lokal di 27 provinsi di Indonesia.
MAMPU sendiri diinisi dari Pemerintah Australia (DFAT - The Australian Department of Foreign Affairs and Trade) dan Indonesia melalui BAPPENAS untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
MAMPU telah bekerja sama dengan 13 organisasi dan lebih dari 100 Mitra lokal di 1.000 desa di seluruh Indonesia.
"Tahun ini menandai selesainya Program MAMPU dengan banyak capaian dan perubahan yang telah diraih baik di tingkat komunitas, daerah, maupun nasional. Hasilnya telah membawa perubahan positif sekaligus memberikan pengalaman dan pembelajaran yang mempengaruhi kapasitas, suara, dan pengaruh perempuan. Serta akses mereka ke layanan pemerintah yang semakin baik," kata Team Leader MAMPU Kate Shanahan dalam konferensi pers, Senin (5/10/2020).
Ia menambahkan, MAMPU menjangkau perempuan yang terpinggirkan di akar rumput melalui kolaborasi dengan Organisasi Masyarakat Sipil yang tergabung dalam jaringan Mitra MAMPU.
Menurutnya, perempuan di Indonesia, khususnya dengan ekonomi miskin masih mengalami ketertinggalan diberbagai bidang pembangunan, terutama di bidang partisipasi ekonomi dan pemberdayaan politik.
Dari data UNDP tahun 2018 menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat 103 dari 162 negara dalam Indeks Ketidaksetaraan Gender.
Baca Juga: Meghan Markle Akan Bicara Soal Kesetaraan Gender Bareng Perempuan Top
Perempuan miskin tidak memiliki cukup akses dan sumber daya untuk dapat menjangkau berbagai program Pemerintah.