Strategi 2 Pengusaha UMKM Dongkrak Penjualan di Tengah Pandemi

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 05 Oktober 2020 | 16:21 WIB
Strategi 2 Pengusaha UMKM Dongkrak Penjualan di Tengah Pandemi
Wim Djanoko dan istri untuk membuka usaha Sayur Home Delivery. (Tokopedia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memanfaatkan kanal digital kini menjadi strategi utama pelaku usaha di Indonesia, khususnya UMKM, dalam mempertahankan bisnis di tengah pandemi.

External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, mengatakan, “Penjual yang memiliki kanal pemasaran digital dinilai lebih tangguh menghadapi pandemi. Mereka berhasil mempertahankan kelangsungan bisnis dan memastikan lapangan pekerjaan tetap terjaga.”

Penjual sayur serta sembako ‘Sayur Home Delivery’ dan es krim ‘Comeagain’ adalah contoh pegiat usaha yang beradaptasi dengan pandemi melalui pemanfaatan platform digital Tokopedia. Mereka adalah bagian dari lebih dari 9 juta penjual di Tokopedia, yang hampir 100%-nya UMKM.

“Tokopedia akan terus mengakselerasi adopsi platform digital ke lebih banyak UMKM Indonesia. Ini demi membantu mereka bertahan sekaligus berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi yang saat ini terdampak pandemi. Mengingat UMKM adalah penyumbang lebih dari 60% pendapatan negara,” tambah Ekhel, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Suara.com.

Sayur Home Delivery, Bantu Penjual Sayur dan Ojek Online Berjuang di Tengah Pandemi
Pandemi membawa dampak bagi Hubertus Wim Djanoko dan istri. Istri Wim yang memiliki konveksi, harus menutup bisnis sejak dimulainya PSBB. Hal ini menjadi alasan Wim banting setir dari yang semula auditor menjadi pebisnis sayur dan sembako.

Baca Juga: Jokowi Serahkan Bantuan Modal Kerja Rp 2,4 Juta ke Pelaku UMKM

“Walau konveksi tutup, kami harus membantu karyawan di konveksi agar tetap bisa bertahan di tengah pandemi. Saya akhirnya memutuskan keluar dari pekerjaan lama saya untuk bersama istri memulai bisnis lain yang lebih relevan agar bisa mendorong penghasilan,” ungkap Wim.

Kondisi masyarakat, yang tidak bisa bepergian ke luar rumah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, menjadi peluang usaha yang dimanfaatkan Wim dengan membuka usaha Sayur Home Delivery.

“Keinginan saya untuk menjadi pebisnis sejak lama akhirnya terwujud. Pandemi menjadi momentum tersendiri bagi saya untuk memulai berbisnis lewat kanal digital,” kata Wim.

Toko online yang didirikannya sejak Maret 2020 ini mendapat respon sangat baik dari masyarakat. Sudah lebih dari 73 ribu produknya terjual melalui Tokopedia. “80% penjualan di Sayur Home Delivery berasal dari Tokopedia dan kami melayani sekitar 40 pesanan per hari,” tambah Wim.

Melalui bisnis ini, Wim juga turut membantu masyarakat sekitar, seperti pedagang sayur di pasar, serta para pengemudi ojek online. “Saya berharap, akan lebih banyak lagi pegiat usaha di Indonesia yang melihat keadaan pandemi ini justru sebagai momentum untuk mulai menciptakan peluang lewat kanal digital,” tutup Wim.

Baca Juga: Jokowi ke Pedagang Kecil: Semua Harus Disyukuri, Negara Juga Defisit

Bisnis Es Krim Berbau Karya Seni ‘Comeagain’ Berhasil Pertahankan Karyawan di Tengah Pandemi
Terinspirasi dari cuaca panas Jakarta, Richwan Hartono memulai bisnis es krim. Bersama Amie Tan, rekannya yang telah memiliki pengalaman di bidang pastry, Comeagain pun diluncurkan pada 2019.

Pemilik Comeagain, Richwan Hartono. (Tokopedia)
Pemilik Comeagain, Richwan Hartono. (Tokopedia)

Dalam pembuatan es krim, Richwan banyak terinspirasi dari karya seni. Contohnya, lukisan Pablo Picasso, yang menjadi dasar warna di varian Avignon (perpaduan rasa stroberi, sirsak dan yoghurt).

Ia juga selalu menggunakan bahan alami lokal terbaik, seperti perasa dari buah segar hingga pewarna makanan dari bunga. Satu tahun beroperasi, kini sudah ada tiga cabang yang tersebar di berbagai pusat perbelanjaan di Jakarta. Namun sejak penerapan PSBB, Richwan terpaksa menutup semua gerai offline-nya. Hal ini membuat penjualan menurun hingga 60%.

“Kondisi ini mendorong kami untuk segera mengubah strategi dan mulai melakukan beberapa penyesuaian demi mempertahankan bisnis dan lapangan pekerjaan, salah satunya dengan memanfaatkan kanal digital seperti Tokopedia,” ungkap Richwan.

“Pesanan Comeagain lewat Tokopedia, selama pandemi, meningkat 2 kali lipat dan 60% penjualan berasal dari Tokopedia. Saya merasa sangat terbantu karena melalui kanal digital seperti Tokopedia, tidak ada biaya sewa toko. Pengeluaran menjadi jauh lebih efisien. Kami juga bisa tetap mempertahankan karyawan,” tambah Richwan.

Richwan pun membocorkan tips meningkatkan penjualan online di tengah pandemi, “Berkolaborasiadalah salah satu kunci. Comeagain kerap mengikuti berbagai program flash sale di Tokopedia, serta berpartisipasi dalam bazar online seperti ‘Semasa di Tokopedia’," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI