Tes Kepribadian Cara Memotong Roti: Diagonal atau Lurus, Apa Artinya?

Senin, 05 Oktober 2020 | 07:15 WIB
Tes Kepribadian Cara Memotong Roti: Diagonal atau Lurus, Apa Artinya?
Ilustrasi roti tawar. [Pixabay/OpenClipart-Vectors]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Roti tawar termasuk salah satu menu sarapan yang bisa dikreasikan bermacam-macam, termasuk menjadi sandwich.

Tetapi bagi beberapa orang, dua lembar tumpukan roti mungkin terlalu banyak untuk disantap sekali makan.

Sehingga terkadang harus dipotong menjadi dua bagian. Ada dua model potongan roti yang biasanya dilakukan kebanyakan orang, secara diagonal atau garis lurus.

Kedua cara itu ternyata juga bisa menunjukan kepribadian seseorang, lho.

Baca Juga: Tewas Setelah Makan Lumpia Basi dan Sederet Berita Hits Lifestyle Lainnya

Ahli makanan perilaku dan pendiri Food-ology Juliet A. Boghossian menghubungkan kebiasaan makanan dengan perilaku manusia.

Ia menghubungkannya berdasarkan penelitian empiris dan data kuantitatif. Juga telah melakukannya untuk perusahaan seperti Godiva, Starbucks, dan Unilever.

Dikutip dari The Kitchn, gaya memotong roti dengan diagonal maupun lurus bisa menunjukan karakter seseorang.

Apakah Anda memotong roti secara diagonal atau lurus? Cari tahu jawabannya di halaman berikut ya.

1. Memotong diagonal

Baca Juga: Dijamin Nggak Ribet, 3 Resep Roti Ini Bisa Dimasak dengan Bahan Sederhana

Orang yang memotong roti dengan cara diagonal umumnya menyukai sesuatu yang estetik dan berorientasi pada detail.

Mereka selalu memanfaatkan kesempatan dalam mengerjakan apa pun untuk memberikan sentuhan pribadinya dan membuat tanda tentany dirinya.

Boghossian juga mengatakan, orang-orang yang memotong roti secara diagonal memiliki setiap gadget terbaru, barang-barang baru yang menginspirasi mereka, juga senang mengikuti tren.

Mereka juga senang mengoleksi beberapa barang yang memang disukai.

2. Potongan lurus

Menunjukan kepribadian praktis dan tidak berbelit-belit yang berfokus pada gambaran besar.

Cenderung tidak terlalu peduli tentang detail atau hal-hal kecil.

Bagi mereka, tugas adalah tugas. Harus diselesaikan dan lanjutkan, tidak ada ikatan emosional karena pekerjaan mereka tidak dipandang sebagai mahakarya, melainkan proyek hafalan.

Menurut Boghossian, orang tipe ini tidak suka bergosip dan menghargai kesederhanaan hidup yang apa adanya.

Rumah mereka akan menyerupai hunian minimalis, dengan hanya memiliki barang yang memang dibutuhkan.

Barang yang dimiliki tidak banyak, tetapi bisa dijami kualitasnya.

Jangan kaget jika mereka memiliki mobil terbaik, rangkaian dapur terbaik atau teknologi terbaik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI