Kembali Jadi Masjid, Hagia Sophia Datangkan 1,5 Juta Turis ke Turki

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Minggu, 04 Oktober 2020 | 19:40 WIB
Kembali Jadi Masjid, Hagia Sophia Datangkan 1,5 Juta Turis ke Turki
Foto udara di Masjid Agung Hagia Shopia di Istanbul, Turki, Senin (27/7/2020). [Foto/Anadolu Agency]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengembalian fungsi Hagia Sophia menjadi masjid berhasil mendatangkan wisatawan dan turis ke Turki.

Dilansir Anadolu Agency, lebih dari 1,5 juta orang telah mengunjungi Masjid Agung Hagia Sophia sejak pembukaan kembali bangunan bersejarah itu pada Juli untuk tempat ibadah para Muslim setelah menjadi museum selama 86 tahun.

Mufti Istanbul Mehmet Emin Masali mengatakan bahwa lebih dari 1,5 juta orang telah mengunjungi Hagia Sophia setelah dibuka kembali sebagai masjid.

"Masjid Agung Hagia Sophia dikunjungi oleh 15.000 pengunjung pada hari kerja dan 25.000 hingga 30.000 pada hari Jumat dan akhir pekan," kata Masali.

Baca Juga: Layani Pembeli Berkebutuhan Khusus, Penjual Es Krim Turki Ini Bikin Haru

Ribuan orang dari Turki dan luar negeri mengunjungi masjid yang dibuka sepanjang waktu dan kunjungan diatur sejalan dengan antisipasi virus corona, tambah dia.

Pada 24 Juli, Salat Jumat di Masjid Agung Hagia Sophia menandai ibadah Muslim pertama di sana dalam 86 tahun terakhir.

Hagia Sophia berfungsi sebagai gereja selama 916 tahun hingga penaklukan Istanbul, dan masjid dari tahun 1453 hingga 1934 - hampir 500 tahun - dan yang terbaru sebagai museum selama 86 tahun.

Pada 1985, Hagia Sophia dimasukkan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO.

Selain sebagai masjid, Hagia Sophia juga merupakan salah satu tujuan wisata utama Turki dan tetap terbuka untuk pengunjung domestik dan asing.

Baca Juga: FAO Imbau Masyarakat Dunia untuk Tidak Mubazir Makanan

Hagia Sophia, yang dikenal oleh penutur bahasa Turki sebagai Ayasofya, diubah menjadi masjid atas perintah Sultan Mehmed pada tahun 1453.

Sultan Mehmed juga menugaskan renovasi bangunan setelah kerusakan dan penjarahan yang dilakukan oleh pasukan Ottoman selama pengepungan.

Sebuah menara dan mihrab juga dibangun dalam periode tersebut, untuk menjadikan bangunan itu sejalan dengan tradisi Islam.

Selama lima abad berselang, Hagia Sophia tetap menjadi tempat ibadah umat Islam sebelum pemimpin sekuler Turki, Mustafa Kemal Atatürk mengubah statusnya menjadi museum.

Bangunan itu diubah menjadi museum oleh Kemal Atatürk pada 1935. Hagia Sophia menjadi rumah bagi peninggalan suci dan koleksi besar ikon Bizantium.

Dalam periode inilah, tepatnya pada 1985, bangunan megah kaya sejarah itu masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

Sejak konversi Hagia Sophia menjadi museum, sejumlah permohonan dibuat untuk membalikkan keputusan ini dan menjadikan situs itu lagi sebagai tempat ibadah agama - Kristen atau Muslim, tergantung pihak mana yang meminta.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdoan telah berbicara tentang mengubah museum kembali menjadi masjid sejak 2018, sebuah langkah yang dipuji oleh banyak Muslim Turki.

Pada 10 Juli, Dewan Sate Turki akhirnya membatalkan keputusan untuk menjadikan Hagia Sophia sebagai museum. Bangunan itu pun kembali menjadi rumah ibadah umat muslim.

Pembalikan itu dikecam oleh Gereja Ortodoks Rusia, dan kepala Gereja Katolik Roma Paus Francis dan Uskup Agung Ieronymos dari Gereja Ortodoks Yunani Athena dan Seluruh Yunani, dengan surat yang menyebut tindakan itu sebagai “provokasi”.

Kecaman itu direspon Turki dengan menegaskan bahwa keputusan yang dibuat sehubungan dengan status Hagia Sophia harus dianggap sebagai urusan "internal" negara tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI