Suara.com - Generasi sandwich menjadi sesuatu yang lazim dalam kehidupan masyarakat. Padahal kondisi itu bisa saja menjadi mata rantai yang sulit terputus.
Seseorang bisa disebut generasi sandwich ketika ia harus memenuhi kebutuhan dirinya, orangtua, saudara kandung hingga keluarga kecil yang telah dibina.
Perencana keuangan Prita Ghozie mengatakan, generasi sandwich biasanya tercipta lantaran generasi sebelumnya juga terbebani sebagai generasi sandwich dari orangtuanya.
"Penelitiannya menyatakan generasi sandwich berasal dari generasi sandwich juga yang merupakan generasi sandwich sebelumnya. Jadi rantai yang tidak pernah putus," kata Prita dikutip dari kanal YouTube ZAPFinance TV, Minggu (4/10/2020).
Baca Juga: Tips Belajar Mengatur Keuangan untuk Pemula
Ia menjelaskan bahwa mata rantai generasi sandwich itu berhubungan dengan semakin panjangnya harapan hidup manusia, dan tentunya membutuhkan biaya hidup banyak tetapi belum tentu dengan kualitas hidup yang baik.
"Sayangnya saat masa produktif generasi pendahulu ini tidak memikirkan biaya hidup yang mungkin dibutuhkan dengan kesempatan harapan hidup lebih lama atau mungkin juga gak nyangka dengan bonus usianya sekarang," ucap Prita.
Ia menyarankan lima tips bagi generasi sandwich dalam mengelola keuangan agar tercukupi dengan jumlah penghasilan yang dimiliki. Apa saja? Berikut penjabarannya;
1. Komunikasi dengan pasangan dan keluarga
Seperti apa tanggung jawab dan sejauh mana membiayai keluarga besar, sebaiknya dikomunikasikan antarpasangan. Setelah sama-sama sepakat, lanjutkan komunikasi dengan keluarga besar tentang kondisi finansial keluarga masing-masing.
2. Melakukan penambahan dalam pos alokasi
Jika membantu sesekali, sebetulnya bisa dimasukkan ke dalam alokasi zakat, sumbangan, sedekah. Tapi jika harus membantu setiap bulan dengan jumlah yang sama sebaiknya masuk ke alokasi bulanan rutin rumah tangga keluarga.
Baca Juga: Psikolog Sebut Generasi Sandwich Rentan Stres, Ini yang Bisa Dilakukan!
Misalnya satu keluarga generasi sandwich terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak. Tetapi sebenarnya biaya yang dibutuhkan tidak hanya untuk berempat itu saja. Juga ditambah dengan tanggungan-tanggungan lain dari generasi pendahulu. Upayakan setiap bulan hanya 60 persen dari penghasilan untuk biaya hidup.
3. Tetap persiapkan dana darurat
Dana darurat tetap penting karena kemungkinan kondisi tak terduga jadi semakin banyak. Tak hanya memikirkan keluarga sendiri, tapi juga mengurus banyak hal. Jadi dana darurat kalau misalnya tadinya tiga kali pengeluaran rutin bulanan mungkin bisa ditambah lagi.
4. Buat asuransi kesehatan
Asuransi kesehatan tak hanya untuk keluarga inti tapi juga untuk orangtua pendahulu. Untuk usia lanjut disarankan paling ideal dengan BPJS Kesehatan. Namun pastikan membayar setiap bulan agar tidak ada utang dalam iuran.
5. Mempersiapkan generasi selanjutnya agar tidak lagi menjadi generasi sandwich
Caranya mulai diri sendiri sebagai orang tua yang masih diusia produktif harus mampu menyisihkan minimal 10 persen dari penghasilan untuk investasi masa pensiun. Tujuannya agar masa pensiun tidak membebani anak keturunan setelahnya.