Suara.com - Salah seorang finalis Miss Universe Thailand didiskualifikasi karena melakukan kecurangan. Finalis yang dikenal dengan nama Cheraim itu dituduh memakai mata-mata.
Chayathanus Saradatta atau yang lebih dikenal dengan panggilan Cheraim dikeluarkan dari kontes kecantikan Miss Universe Thailand pada Rabu (30/9/2020).
Melansir Asia One, Cheraim dianggap mendapat keuntungan pribadi dari manajer yang juga merupakan mata-mata baginya.
Hal ini disampaikan oleh Piyaporn Sankosik, direktur eksekutif dari TPN 2018 dan penyelenggara Miss Universe Thailand.
Baca Juga: Bangkit dari Pandemi, Bandara Suvarnabhumi Thailand Siap Berbenah
Sebelumnya, Cheraim merupakan salah satu kontestan yang menjadi favorit. Namun, dirinya tetap didiskualifikasi karena melanggar kontrak.
Kontrak Miss Universe Thailand dengan jelas menyebutkan bahwa finalis tidak boleh membawa orang luar sebagai mentor dan mereka yang melanggar berhak dikeluarkan.
Tidak hanya itu, pihak Miss Universe Thailand juga telah memiliki CCTV yang menunjukkan "mata-mata" Cheraim mengikuti rapat.
Mata-mata yang dimaksud adalah manajer personal Cheraim , Sithichai Reoviroj. Selain menjadi manajer Cheraim, si manajer juga bekerja sebagai staf TPN tapi belum menandatangani kontrak.
"Cheraim menelepon dan mengatakan dia akan mengirim manajer pribadinya untuk bertemu denganku. Ketika hari itu tiba, aku kaget melihatnya. Dia adalah karyawan TPN," ujar Piyaporn.
Baca Juga: Unggah Ulasan Negatif, Pria AS Digugat Resor di Thailand
"Dia (Cheraim) mengklaim dirinya tidak enak badan tapi ingin tetap berpartisipasi. Dia tidak ikut aktivitas yang ada, tapi ini masuk final karena kostumnya sudah siap."
Dugaan kecurangan ini muncul saat seorang jurnalis bertanya mengapa Cheraim mendapat lebih banyak perhatian.
Rupanya, sang manajer sering mengalihkan perhatian media dengan sengaja ke arah Cheraim. Si manajer juga pernah ikut rapat staf tiga kali.
"Dia adalah perempuan yang sopan, pintar, dan kami menyukainya, tapi aturan tetap aturan," tambah Piyaporn.
Sejak dikeluarkan, Cheraim sudah meminta maaf karena tidak membaca kontrak dengan baik. Sementara, si manajer mengaku tidak pernah melihat kontrak itu sebelumnya.