Di Tengah Pandemi, 550 Juta Warga China Diperkirakan Akan Pergi Liburan

Jum'at, 02 Oktober 2020 | 11:50 WIB
Di Tengah Pandemi, 550 Juta Warga China Diperkirakan Akan Pergi Liburan
Kepadatan turis di Tembok Besar China. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga China tengah merayakan Hari Libur Nasional yang menandai berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, bertepatan dengan Festival Pertengahan Musim Gugur tahun ini. Diperkirakan ada 550 juta orang akan melakukan perjalanan di dalam negeri selama liburan delapan hari yang disebut sebagai "Golden Week". Media pemerintah memprediksi perjalanan tertinggi terjadi pada Kamis (1/10/2020), yang angkanya mencapai 13 juta.

Meski begitu, jumlah tersebut tidak sebesar tahun lalu yang angkanya mencapai 17 juta perjalanan. Layanan Kereta Api China memperkirakan akan ada 108 juta perjalanan selama liburan delapan hari tahun ini.

Di ibu kota, beberapa orang menggunakan kesempatan berlibur untuk menghadiri upacara pengibaran bendera pada peringatan 71 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok. Yang lain memanfaatkan kesempatan itu untuk mengunjungi tempat-tempat wisata.

Layanan perjalanan Qunar mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa penerbangan ekonomi ke beberapa daerah wisata di China, seperti kota Lijiang di barat daya, telah terjual habis.

Baca Juga: Ancam Artisnya yang Tampil di Perayaan Hari Nasional, China Kecam Taiwan

Otoritas penerbangan China juga memperkirakan bahwa pemesanan penerbangan domestik telah meningkat 10,5 persen dibandingkan tahun lalu. Sebab tahun lalu, tujuh juta orang memilih bepergian ke luar negeri seperti Thailand.

Tetapi dengan pembatasan yang diberlakukan di seluruh dunia akibat pandemi Covid-19, wisata domestik jadi pilihan, demikian seperti dikutip dari BBC.

Untuk mengantisipasi kerumunan besar di tempat-tempat wisata China, pemerintah China telah menginstruksikan semua situs untuk membatasi penerimaan mereka hingga 75 persen dari kapasitas biasanya.

Walaupun wabah virus corona masih merebak dibanyak negara, China yang menjadi tempat awal munculnya virus pada akhir tahun lalu, tampaknya telah menghentikan sebagian besar penyebaran infeksi dan pembatasan wilayah telah dicabut pemerintah.

Baca Juga: China Janji Lego Vaksin Covid-19 dengan Harga Rasional

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI