Alih-alih mempermasalahkan, Komarudin Kudiya, Asosiasi Pengusaha dan Pengrajin Batik Indonesia melihat fenomena klaim ini sebagai ajang kembali memperkuat kembali kecintaan masyarakat terhadap batik.
"Ini sebagai upaya memperkuat. Saat pandemi berakhir, segera melakukan sosialisasi batik di kafe, perguruan tinggi dan komunitas, agar orang bisa mengenali batik secara kognisinya" tutupnya.