Suara.com - Maskne atau masker acne merupakan salah satu jenis masalah kulit wajah saat jerawat muncul dan disebabkan karena penggunaan masker pelindung.
Menurut dokter kulit sekaligus Head of Medical and Training ZAP Clinic dr. Dara Ayuningtyas, fenomena maskne bukan merupakan hal baru.
"Hal ini dulu sempat tersorot pada saat pandemi SARS beberapa tahun lalu. Nah saat ini dengan kondisi pandemi yang sedang kita alami maka kejadian maskne kembali muncul," kata Dara saat dihubungi Suara.com, Kamis (1/1/2020).
Ia melanjutkan bahwa masalah maskne sangat umum terjadi. Di medis, masalah kulit tersebut masuk dalam jenis acne mekanika.
Baca Juga: 7 Racikan Masker Buah untuk Perawatan Wajah, Bantu Usir Jerawat Membandel
"Acne atau jerawat ini diakibatkan faktor gesekan, faktor friksi mekanis dari kulit kita dengan sesuatu bahan. Hal tersebut mengakibatkan kulit yang tertup masker jadi lebih gampang berkeringat, pori-pori gampang tersumbat, bakteri penyebab acne pertumbuhannya pun meningkat," lanjutnya
Selain gesekan, faktor lain yang membuat wajah menjadi berjerawat karena menggunakan masker adalah penggunaan makeup atau riasan wajah.
"Sebaiknya hindari penggunaan makeup yang tebal saat menggunakan masker agar tidak menyumbat pori-pori wajah. Pastikan pula untuk mengganti masker setelah empat jam atau apabila kotor, basah atau bau."
Ia melanjutkan, jika sudah terjadi masalah maskne, maka penangan jerawat pada umumnya sama, namun hal yang menjadi perbedaan yaitu;
- Baiknya kurangi penggunaan makeup berlebihan.
- Gunakan pelembap yang berjenis lotion atau gel.
- Pilih bahan masker sesuai jenis kulit anjuran bahan kain catton atau sutra.
- Gunakan masker tidak terlalu menekan bagian kulit sehingga kulit masih dapat bernapas.
- Pilih warna masker yang terang jangan gelap, karena warna gelap akan lebih menyerap panas.
- Penggunaan durasi masker yang baik adalah hanya empat jam, lebih dari itu dianjurkan mengganti masker baru.
Baca Juga: 5 Manfaat Kopi untuk Perawatan Kulit, Atasi Masalah Jerawat hingga Selulit