Survei Ungkap Kelompok Paling Rentan Alami Masalah Keuangan Saat Pandemi

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 01 Oktober 2020 | 13:27 WIB
Survei Ungkap Kelompok Paling Rentan Alami Masalah Keuangan Saat Pandemi
Ilustrasi masalah keuangan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masalah keuangan melanda hampir seluruh kelompok di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini.

Namun, sebuah survei mengungkap keluarga yang berasal dari kelompok minoritas paling rentan mengalami masalah keuangan saat ini.

Dilansir Anadolu Agency, sekitar 61 persen rumah tangga dengan anak di Amerika Serikat mengaku menghadapi masalah keuangan yang serius selama pandemi Covid-19.

Menurut survei, masalah tersebut antara lain mempertahankan pendidikan anak-anak, tabungan yang menipis, pembayaran tagihan kartu kredit dan hutang lainnya serta membayar perawatan medis.

Baca Juga: Mulai Tahun Depan yang Berlaku Materai 10.000

Survei itu dilakukan bersama oleh Radio Publik Nasional, Yayasan Robert Wood Johnson dan Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard T.H. Chan.

Sebagian besar masalah terjadi di keluarga kulit hitam dan Latin yang memiliki anak dan dengan pendapatan tahunan di bawah USD100.000 (setara Rp 1,4 miliar) serta rumah tangga yang kehilangan pekerjaan atau upah sejak dimulainya pandemi.

"Masalah keuangan yang serius dilaporkan oleh sebagian besar rumah tangga Latin (86 persen) dan kuit hitam (66 persen) dengan anak-anak, serta sekitar setengah (51 persen) rumah tangga kulit putih dengan anak-anak," ungkap hasil survei tersebut.

Selain itu, sekitar tiga dari empat (74 persen) rumah tangga dengan anak-anak yang memiliki pendapatan tahunan di bawah standar melaporkan menghadapi masalah keuangan yang serius selama wabah virus korona.

Survei berjudul "Dampak Virus Korona pada Rumah Tangga dengan Anak" itu dilakukan pada 1 Juli - 3 Agustus dengan partisipasi 3.454 orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, termasuk 1.000 rumah tangga dengan anak di bawah usia 18 tahun.

Baca Juga: Cegah Klaster Keluarga, Pemerintah Minta Warga Tetap Pakai Masker di Rumah

Menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins, AS telah mencatat lebih dari 7,2 juta kasus Covid-19 dan 206.000 kematian sejauh ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI