Pandemi Covid-19 Bisa Memperparah Jerawat, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Risna Halidi Suara.Com
Kamis, 01 Oktober 2020 | 12:19 WIB
Pandemi Covid-19 Bisa Memperparah Jerawat, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Ilustrasi jerawat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jerawat menjadi salah satu masalah wajah paling umum yang dialami masyarakat Indonesia. Menurut survei ZAP Beauty Index 2020 yang dilakukan terhadap 6.460 perempuan di seluruh Indonesia, pejuang berjerawat masih kerap menjadi korban body shaming.

Pada Gen Z, presentase body shaming akibat jerawat memengaruhi setidaknya 42,6 persen sedangkan pada Gen Milenial hingga 35,8 persen.

"Persentasenya tinggi pada Gen Z karena jerawat merupakan masalah wajah utama yang dihadapi remaja. Pada masa pubertas produksi hormon androgen yang tinggi akan memicu produksi kelenjar minyak berlebih. Minyak-minyak ini dapat menutup pori-pori kulit wajah dan berpotensi menimbulkan jerawat," kata Head of Medical and Training ZAP Clinic dr. Dara Ayuningtyas melalui siaran pers yang diterima Suara.com, Kamis (1/10/2020).

Meski kebiasaan di rumah aja selama beberapa bulan terakhir praktis membuat pejuang jerawat lebih terlindung dari panas matahari langsung dan debu polusi, namun keadaan pandemi Covid-19 juga rentan memicu stres akibat perubahan pola hidup, interaksi sosial yang terbatas, hingga rasa cemas dan khawatir dengan segala ketidakpastian di masa depan.

Baca Juga: Cara Menghilangakan Jerawat Secara Cepat dan Alami

"Saat stres, tubuh kita akan merespon dengan memproduksi lebih banyak hormon kortisol yang juga akan memicu produksi hormon androgen. Perpaduan kedua hormon yang bekerja lebih aktif ini akan dengan mudah memicu inflamasi pada kulit wajah," terang dr. Dara.

Hal ini dapat diperparah jika pola tidur dan pola makan mengalami perubahaan signifikan.

Kualitas tidur yang buruk atau sering begadang turut memicu produksi hormon kortisol. Tidur malam selama 7-8 jam dibutuhkan agar kulit dapat beregenerasi memproduksi sel-sel baru untuk menggantikan yang rusak.

Sementara itu, pada saat tubuh stres, biasanya dorongan untuk mengkonsumsi makanan manis dan berkarbohidrat tinggi akan cenderung meningkat. Keduanya dapat menyebabkan kadar insulin dalam tubuh menjadi tinggi dan memicu aktivitas hormon androgen.

Lalu apa yang bisa dilakukan?

Baca Juga: Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Pakai 4 Bahan Alami

Kata dr. Dara, untuk menjaga agar jerawat tidak semakin parah selama pandemi, bisa dimulai dengan perawatan dari dalam tubuh.

Kurangi makanan yang dapat memicu tumbuhnya jerawat seperti produk dairy, daging merah, makanan cepat saji, berminyak, dan berlemak.

Konsumsi lebih banyak buah, sayur dan air putih minimal delapan gelas sehari. Tak lupa, lakukan olahraga rutin untuk mengurangi stres dan imbangi dengan tidur 7-8 jam setiap harinya.

Urusan memilih skincare, pilih produk dengan kandungan niacinamide dan salicylic acid yang bermanfaat untuk membersihkan kotoran, minyak dan sel kulit mati.

Jangan lewatkan juga menggunakan produk pelembap agar produksi minyak di kulit tetap terkontrol. Kamu bisa memilih produk dengan kandungan utama hyaluronic acid, green tea, witch hazel atau centella asiatica.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI