Thailand Tutup Pantai dan Taman Nasional dari Turis Asing, Sampai Kapan?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 30 September 2020 | 18:28 WIB
Thailand Tutup Pantai dan Taman Nasional dari Turis Asing, Sampai Kapan?
Ilustrasi Thailand, pemandangan dari sungai Chao Phraya. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Thailand serius mencegah terjadinya kasus Covid-19 dari luar negeri, seperti yang dilaporkan akhir-akhir.

Bahkan, otoritas pariwisata Thailand menyebut pantai terbuka dan taman nasional akan tertutup untuk turis asing sampai vaksin Covid-19 ditemukan.

Dilansir Anadolu Agency, Presiden Dewan Pariwisata Thailand Chairat Trirattanajarasporn mengatakan perbatasan negara juga baru akan dibuka setelah vaksin ada.

Pada 8 Oktober mendatang, sekitar 150 wisatawan China akan tiba di Phuket, setelah tujuh bulan negara itu menutup pariwisata untuk orang asing.

Baca Juga: Bangkit dari Pandemi, Bandara Suvarnabhumi Thailand Siap Berbenah

“Setelah kami menguji pembukaan pariwisata internasional selama sebulan, kami dapat menilai bagaimana agar memungkinkan lebih banyak turis datang,” ujar Chairat, Rabu.

Ini adalah upaya Thailand untuk bangkit dari krisis akibat pandemi.

Sektor pariwisata menyumbang seperlima sumber pendapatan Thailand.

Dengan program itu, wisatawan diwajibkan untuk mengikuti karantina selama 14 hari, setibanya di Thailand.

Targetnya, ujar Dewan Pariwisata Thailand, akan ada kunjungan 50.000 wisatawan pada kuartal keempat tahun ini.

Baca Juga: Mengamuk di Resepsi Mantan, Pria Ini Tembak 5 Orang, Pengantin Tewas

Thailand Buka Jasa Video Call Bareng Gajah Selama Pandemi

Wisata online dan virtual kini dilirik Thailand untuk memaksimalkan kunjungan turis selama pandemi.

Menyadur Channel News Asia (CNA), Thailand telah memanfaatkan kebiasaan baru terkait penggunaan teknologi di era pandemi virus Corona.

Bagi masyarakat yang bosan melakukan video call bersama keluarga dan teman-teman, Thailand menawarkan jasa 'ngobrol' bersama gajah via aplikasi Zoom.

Terobosan itu diinisiasi The Human Elephant Learning Programs Foundation (H-ELP), bermitra dengan Golden Triangle Asian Elephant Foundation (GTAEF).

Layanan video call bareng gajah ini diluncurkan secara global dengan harapan uang yang terkumpul bisa digunakan untuk mendanai perawatan gajah dan habitatnya di Thailand.

Jasa video call bersama gajah Thailand ini dipatok 75 dolar AS atau sekitar Rp1,1 juta per sepuluh menit.

Sementara dengan 145 dolar AS, penelepon akan dapat bonus dua menit lebih lama plus sesi tanya jawab selama tiga menit dengan pakar gajah dar GTAEF.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI