Keunggulan Serat Alami dalam Koleksi Terbaru Cottonink

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 29 September 2020 | 14:07 WIB
Keunggulan Serat Alami dalam Koleksi Terbaru Cottonink
Koleksi Terbaru Cottonink. (Cottonink)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Merk fesyen lokal terkemuka di kalangan perempuan Indonesia, Cottonink, meluncurkan koleksi perdana ramah lingkungan yang bertajuk Pastel Whimsical, melalui kolaborasi dengan merek serat alami untuk tekstil, Tencel™. Koleksi terbaru ini memiliki nuansa yang cerah dengan gaya yang santai, serta dapat menjadi padu padan yang apik untuk segala suasana.

Koleksi ini terdiri dari 7 model untuk Cottonink (4 atasan, 1 outerwear, 1 bawahan, dan 1 shirtdress) dan 3 model
untuk Cottonink Mini (1 atasan, 1 dress, dan 1 bawahan).

Serat Tencel™, yang menjadi bahan utama pembuatan benang dan kain, terbuat dari pulp kayu yang berasal dari hutan industri yang dikelola secara berkelanjutan dan bersertifikasi FSC® atau PEFC™. Proses pembuatan serat alami ini memiliki konsep closed-loop production, yaitu mengubah pulp menjadi serat selulosa, dengan optimalisasi sumber daya dan mengolah kembali sisa pembuangan menjadi energi untuk berproduksi kembali.

Karena terbuat dari bahan dasar yang alami, produk pakaian yang mengandung serat ini mampu terurai kembali ke alam, sehingga aman terhadap lingkungan dan mengurangi pencemaran.

Baca Juga: Burberry Jadikan Staf Sebagai Model untuk Koleksi Terbaru

“Ekosistem dunia industri fesyen di Asia Tenggara kini berkembang pesat bersamaan dengan perkembangan teknologi digital dan platform e-commerce. Selain itu, kami melihat fesyen berkelanjutan menjadi tren yang menjadi dan pilihan masyarakat modern,” kata Mariam Tania, Marketing and Branding Manager for Lenzing Group, Asia Tenggara dan Oseania (Lenzing Group adalah produsen dari serat bahan Tencel™).

“Di Cottonink, sustainable fashion sudah menjadi salah satu komitmen kami untuk bersama mengajak para pembeli dan penyuka fashion untuk menghargai lingkungan dan bumi. Selain bahannya yang adem dan cocok untuk iklim tropis, juga membuat pakaian menjadi tidak rentan bakteri karena memiliki daya serap yang tinggi, sehingga mudah kering,” ujar Carline Darjanto dan Ria Sarwono, founders dari Cottonink.

Serat Tencel™ memiliki sentuhan yang lembut di kulit, sirkulasi udara yang baik sehingga mencegah munculnya bakteri, dan warna yang tahan lama. Pakaian dengan serat Tencel™ sangat pas dengan gaya dan karakteristik masyarakat di negara-negara tropis seperti Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI