Psikolog Inggris Sebut Pengalaman Hampir Mati Bisa Bikin Tambah Bahagia

Minggu, 27 September 2020 | 14:54 WIB
Psikolog Inggris Sebut Pengalaman Hampir Mati Bisa Bikin Tambah Bahagia
ilustrasi bahagia/unsplash
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berpikir tentang kematian nyatanya tidak selalu menyeramkan atau memberikan rasa yang menyedihkan.

Sebaliknya, berpikir tentang kematian justru bisa juga membuat seseorang menjadi lebih bahagia. Wah, bagaimana maksudnya? 

Menurut seorang akademisi, merenungkan kematian sebenarnya dapat membantu seseorang menjalani hidup yang lebih bahagia.

Steve Taylor, seorang dosen senior psikologi di Leeds Beckett University di Inggris, telah menemukan bahwa selamat dari ancaman kematian atau memikirkannya dengan serius dapat memiliki efek positif.

Baca Juga: 6 Hal Aneh yang Bikin Pernikahan Bahagia, Salah Satunya Punya Tulang Kuat

Menulis dalam The Conversation, Taylor menyampaikan bahwa orang-orang yang pernah mengalami 'hampir' mati, entah karena kecelakaan atau penyakit serius, cenderung tidak meremehkan nyawa atau orang yang dicintai begitu mereka pulih.

Pada akhirnya, mereka mulai hidup dengan sepenuh hati dan itu berarti menghargai hal-hal kecil dalam hidup. 

"Mereka juga memiliki pemahaman yang lebih luas, sehingga kekhawatiran yang menindas mereka sebelumnya tidak lagi penting. Dan mereka menjadi kurang materialistis dan lebih altruistik. Hubungan mereka menjadi lebih intim dan otentik," kata Taylor dikutip dari Metro.

Menurutnya, dampak itu tidak hanya berpengaruh pada para penyintas. Tetapi juga bisa melindungi orang-orang dengan gangguan psikologis yang berat.

Setiap budaya dan agama memiliki cara masing-masing dalam menyikapi kematian. Profesor Taylor menyarankan untuk memikirkan fakta bahwa prosesi pemakaman juga akan menjadi takdir setiap orang suatu hari nanti.

Baca Juga: Sampai Ganti Nama, Kisah Ibu Bahagia Sudah Setahun Menikah dengan Pohon

Sehingga mereka memahami betapa berharganya kehidupan dan betapa tidak ada gunanya terikat pada dunia fisik. 

"Semakin banyak kita membahas kematian, semakin banyak pula manfaat yang bisa kita peroleh dari pola pikir itu. Kita menjadi kurang takut, kurang terikat dan lebih puas," ucapnya.

Bagi Taylor, ketakutan akan kematian dapat menghentikan seseorang untuk benar-benar hidup. Namun, itu adalah keniscayaan yang tak terhindarkan. Sebab kematian ada di mana-mana dan sepanjang waktu.

"Menyadari kematian kita sendiri dapat menjadi pengalaman yang membebaskan dan membangkitkan. Secara paradoks, mungkin tampak membantu kita untuk hidup secara otentik dan sepenuhnya, mungkin untuk pertama kalinya dalam hidup kita," jelas Taylor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI