Suara.com - Ecotourism adalah satu-satunya cara bagi para wisatawan untuk dapat mengakses daerah hutan lindung. Meski demikian, para wisatawan tentunya harus memahami terlebih dahulu tentang apa itu ecotourism. Di kesempatan kali ini, kami ingin memperkenalkan destinasi ecotourism #DiIndonesiaAja yang tentunya memiliki keunikannya sendiri dan apa saja yang membuatnya istimewa. Tentunya, untuk wisatamu selanjutnya setelah pandemi usai ya.
Apa itu Ecotourism?
Menurut IUCN (International Union for the Conservation of Nature), definisi dari Eco tourism adalah “kunjungan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan di kawasan alam yang relatif belum terjamah, untuk menikmati dan menghargai alam (dan budaya yang menyertainya—baik dulu maupun sekarang), yang mempromosikan konservasi, memiliki dampak negatif pengunjung yang rendah, serta menyediakan keterlibatan sosial-ekonomi aktif yang bermanfaat dari masyarakat lokal.”
Secara singkat, ekowisata merupakan salah satu jenis wisata yang dapat dinikmati oleh kalian yang dapat bertanggung jawab untuk menjaga keindahan alam di destinasi yang masih jarang dikunjungi atau merupakan kawasan lindung.
Baca Juga: Whisnutama Akan Rombak Anggaran Kemenpar untuk Lawan Corona
Sebagai negara kepulauan yang memiliki beragam keindahan alam, Indonesia tentunya menawarkan banyak sekali wisata alam. Salah satu destinasi alam unik yang tentunya mengangkat konsep ecotourism adalah: Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan.
Tanjung Puting: Tempat Mengenal Si Orang Utan di Habitat Aslinya
Sesuai dengan konsep ecotourism, wisatawan yang datang dan berkunjung ke destinasi ini dapat mengamati perilaku dan tindak laku orang utan di kawasan Taman Nasional Tanjung Puting yang merupakan habitat aslinya. Di kawasan yang dikenal sebagai salah satu konservasi orang utan terbesar di dunia, terdapat lebih dari 40,000 spesies primata ini yang tersebar di beberapa titik.
Yang unik dari destinasi wisata ini adalah bahwa wisatawan akan diajak untuk tinggal di kapal kayu yang disebut Klotok. Di atas kapal ini, kamu akan menyusuri sungai dan dapat mengamati bagaimana orang utan berinteraksi satu sama lain dan bergelayutan dari satu pohon ke pohon yang lainnya. Selain mengamati para orangutan, kamu juga bisa merasakan sensasi unik menyusuri sungai di tengah hutan rimba di Pulau Kalimantan.
Pelayanan Kelas Internasional dari Masyarakat Lokal
Baca Juga: Kemenpar Kembangkan Desa Wisata, Ini 5 Desa yang Patut Dikunjungi
Meskipun kamu harus tinggal di atas kapal selama beberapa waktu, kamu tidak perlu kuatir karena pelayanan di destinasi wisata ini telah teruji dan bahkan tersedia layanan paket kelas Internasional dengan fasilitas yang lengkap. Masyarakat sekitar destinasi wisata Taman Nasional Tanjung Puting ini telah terbiasa melayani berbagai macam wisatawan baik dalam negeri maupun dari luar negeri. Oleh karena itu, kamu bisa bertanya banyak hal baik mengenai orang utan, maupun satwa-satwa lainnya yang berada di dalam kawasan hutan lindung ini.
Menawarkan lebih dari sekedar wisata
Dengan berkunjung ke destinasi ini, kamu juga bisa menikmati indahnya hutan tropis di Kalimantan yang juga merupakan rumah bagi berbagai fauna seperti ratusan spesies burung dan primata lainnya seperti Kancil, Bakantan, Lutung, hingga Beruang. Bila kamu beruntung, kamu bahkan dapat menemukan ragam flora menakjubkan. Bila kamu beruntung, kamu bahkan dapat berinteraksi dengan orang utan maupun satwa lainnya secara langsung!
Dengan berkunjung ke destinasi ini, kamu juga telah mendukung pengelola wisata dan warga sekitar untuk terus melestarikan ekosistem yang ada di kawasan hutan lindung ini. Dengan nilai tambah tersebut, tentu destinasi ini harus masuk ke dalam wishlist liburanmu seusai pandemi.
Jangan lupa bahwa destinasi ecotourism #DiIndonesiaAja mengharuskan kamu untuk mematuhi beberapa peraturan yang telah ditentukan. Sebagai wisatawan yang bertanggung jawab, kamu harus menjaga kebersihan lingkungan hutan lindung dan mengikuti protokol berwisata yang telah ditentukan oleh pengelola destinasi. Meskipun saat kamu berlibur nanti pandemi telah usai, jangan lupakan bahwa alam harus tetap dijaga supaya keindahannya dapat tetap dinikmati oleh anak cucu kita.