Suara.com - Pandemi Covid-19 telah memaksa banyak orang untuk beradaptasi dengan hal-hal baru. Seperti bekerja dari rumah, belajar dari rumah, hingga pola belanja berubah menjadi belanja online dari rumah.
Tak hanya belanja online, aktivitas masyarakat secara daring pun meningkat, mulai dari melakukan online chat, sosial media, meeting, bekerjam dan belajar. Dikatakan Marketing Kantar Indonesia, Fanny Murhayati, dalam acara webinar launching fitur baru LazMalla, ada 87 persen masyarakat yang mengakses platform digital secara daily basic atau di setiap waktunya.
“Semenjak pandemi mewabah, jumlahnya semakin meningkat, semakin banyak yang mengakses online shop. Artinya apa? Ke depan aktivitas offline to online ini menjadi ekosistem yang tak terpisahkan,” ujar Fanny kepada awak media, Kamis (24/09/2020).
Dia menyebutkan, kategori produk yang diincar di marketplace atau online shop pun beragam jenis, mulai dari makanan minuman atau kebutuhan primer lainnya.
Baca Juga: Ingin Belanja Produk Segar Secara Online? Bisa Coba di Sini!
“Namun untuk kategori yang paling banyak dibeli itu produk fashion dan beauty, aksesori, gadget, food, kids and baby. Masih tinggi penjualannya kita lihat,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata dia, dari semua kategori yang paling diincar di marketplace ini, kategori makanan yang permintaanya tertinggi. Sebab, sekalipun kategori food adalah kebutuhan pokok atau primer, tingkat kepercayaan orang untuk membelinya di online shop tidak berkurang sama sekali alias meningkat.
“Motivasinya memang online shop itu easy shopping. Jadi saat pandemi ini seperti menjadi challenge untuk berbelanja online sehingga penjualan online ini menjadi bisnis menarik. Selain itu harga dan promo juga menjadi faktor costumer melihat dan ingin membeli barang tersebut,” tutupnya.