Suara.com - Tidak sedikit influencer atau selebgram yang terkena masalah karena kurang berhati-hati di media sosial. Belum lama ini, influencer Malaysia yang bernama Eira Aziera pun tertangkap melakukan body shaming.
Melansir laman World of Buzz, Eira Aziera melakukan body shaming kepada salah satu netizen bernama Suharnizan Md Sidek.
Suharnizan menjadi korban body shaming saat Eira Aziera tengah melakukan live streaming di media sosialnya. Saat itu, Suharnizan meninggalkan komentar.
"Memasak di live, makan di live, mempromosikan produk pengurus, bisa membuat kurus?" tulis Suharnizan.
Baca Juga: Upin dan Ipin Kembar Tiga, Satu Lagi Bernama Udin?, Kok Bisa?
Melihat komentar tersebut, Eira memberikan balasan kasar. Influencer ini mulai membicarakan berat badan Suharnizan dan memanggilnya "babi kuning".
Tidak hanya itu, Eira Aziera bahkan menunjukkan foto-foto Suharnizan dan keluarganya, termasuk anak-anak Suharnizan.
Menanggapi body shaming yang dilakukan Eira, Suharnizan pun kini meminta kompensasi dalam bentuk uang sekaligus permintaan maaf publik.
Sekitar 11 bulan lalu, Malaysia sendiri telah menetapkan bahwa body shaming adalah bentuk kejahatan.
Menurut Kementerian Kesehatan, pelaku body shaming di Malaysia dapat terancam hukuman penjara satu tahun dan denda 50.000 ringgit atau Rp 178 juta.
Baca Juga: Selundupkan Narkotika Dalam Buah Pepaya, Sindikat Narkoba Ditangkap
Namun, Suharnizan menuntut agar Eira membayarkan denda sebesar 2 juta ringgit atau sekitar Rp 7,1 miliar. Menurut Suharnizan, insiden tersebut membuatnya trauma.
"Setelah membuat komentar itu, aku melanjutkan pekerjaan di kantor dan tidak melihat kelanjutannya. Beberapa teman lalu menginformasikan bahwa aku viral. Ketika aku mengeceknya, aku menyadari bahwa dia melakukan ini tanpa izin atau sepengetahuanku," ujar wanita 37 tahun tersebut.
Foto-foto Surharnizan bahkan digunakan pihak tidak bertanggung jawab untuk membuat akun Facebook palsu. Banyak orang juga membicarakan bentuk tubuh Suharnizan.
"Aku mengalami stres, trauma, aku terus mendapat pesan, aku juga mengalami depresi dan gangguan emosi di tempat kerja."
"Lalu, aku menemui pengacara yang menyarankan untuk membuat tuntutan kepadanya (Eira)," tambah Suharnizan.
Suharnizan dan pengacaranya memberi Eira waktu 14 hari untuk membuat permintaan maaf resmi dan membayar kompensasi. Jika tidak, mereka akan mengambil langkah hukum.
Sebelumnya, Eira sendiri pernah terlibat masalah dan ditendang keluar dari restoran karena melakukan live streaming tanpa izin.