Suara.com - Menyiapkan tabungan pendidikan anak wajib dilakukan orangtua, demi masa depannya.
Agar tidak dilanda stres dan serba dadakan, penting bagi orangtua menyiapkan dana pendidikan anak di masa mendatang.
Buat Anda yang masih bingung cara mempersiapkan dana pendidikan, simak 3 langkah yang harus diperhatikan.
1. Berbicara dengan pasangan
Baca Juga: Kapan Keluarga Muda Harus Mulai Menabung Dana Pendidikan Anak?
Urusan mendidik anak bukan hanya bagi pasangan yang sudah menikah, tapi juga pasangan yang berencana akan menikah, idealnya membicarakan kapan memiliki anak, dan jumlah anak yang akan dimiliki, dari sanalah dana pendidikan juga mulai dibicarakan.
"Kita bisa merencanakan pendidikan anak, sehingga kita tahu keperluan seperti apa, kesiapan finansialnya seperti apa, lalu silahkan disepakati sistem pendidikan seperti apa yang mau diterapkan kepada anak," ujar Fransisca Erni, Financial Trainer QM Financial dalam acara Squad Online, Selasa (23/9/2020).
2. Hitung kebutuhan pendidikan anak di setiap jenjang
Misalnya berencana menyekolahkan anak hingga SMA, S1 hingga S2, semuanya harus dipikirkan apa aja kebutuhan yang dibutuhkan, meski sedikit memicu stres, namun setidaknya bisa jadi pertimbangan jika ingin menambah momongan.
"Menghitung dana pendidikan anak itu adalah cara yang paling efektif, karena jadi mikir banget kalau mau tambah anak," terang Fransisca.
Baca Juga: Kemendikbud Gelar Webinar untuk Pastikan Kebijakan Penggunaan Dana BOP
Konsep yang bisa diterapkan dalam menetapkan tujuan finansial pendidikan, ialah judul, jangka waktu dan nilai.
Judulnya adalah dana pendidikan uang pangkal, jangka waktu pendek, menengah, atau panjang. Sedangkan nilai bisa berupa inflasi kenaikan biaya uang pangkal.
Misalnya untuk biaya pangkal sekolah anak yang akan masuk sekolah 3 tahun lagi.
Saat ini uang pangkal di sekolah yang bakal dituju anak Rp 20 juta, maka setelah 3 tahun ada inflasi kenaikan uang pangkal yang harus diperhatikan.
Ingat juga inflasi dana pendidikan lebih tinggi dari dari kenaikan harga barang pada umumnya. Jadi coba survei ke sekolah impian anak, dan tanya kisaran harganya.
Maka perkiraan kenaikan dalam 3 tahun bisa 8 persen, yang artinya 3 tahun mendatang biaya uang pangkal dari yang Rp 20 juta berubah menjadi Rp 25 juta. Dana itu baru satu anak di satu jenjang SD, belum SMP, SMA, S1 hingga S2
3. Cek kemampuan financial
Cari tahu apakah kita mampu menyekolahkan anak di sekolah tertentu, bisanya dengan melalukan evaluasi investasi atau pemasukan bulanan.
Dari 5 post keuangan cicilan atau hutang (maksimal 30 persen), tabungan investasi (maksimal 10 persen), sosial ( minimal 2,5 persen) dan lifestyle (maksimal 20 persen).
Maka dana pendidikan masuk kategori tabungan dan investasi, namun apabila budget tidak bisa menutupi maka ada post yang harus dikurangi, dan biasanya post lifestyle seperti belanja fashion, liburan, hingga kuliner.
Selain penghematan, bisa juga dilakukan dengan cara menaikkan penghasilan dengan bisnis sampingan yang bisa dikerjakan secara fleksibel.