Setelah membaca ulasan lengkap tentang asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, tentunya kita sepakat jika keduanya sama pentingnya. Tapi, kembali lagi, untuk kita yang masih lajang, manakah yang paling tepat?
Asuransi kesehatan akan sangat membantu meringankan atau bahkan meniadakan beban finansial atas biaya pengobatan dan perawatan saat kita sakit.
Asuransi kesehatan dapat dipakai hingga beberapa kali dan tentunya melindungi uang kita yang diperuntukan bagi tujuan keuangan lainnya.
Asuransi jiwa tak kalah penting, karena semua manusia pasti meninggal dunia dan kita tidak akan pernah tahu kapan kita akan dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.
Baca Juga: Dijuluki Wanita Terseksi di Brasil, Bintang Playboy Asuransikan Bokongnya
Beberapa asuransi jiwa meng-cover biaya pengobatan penyakit yang diderita sebelum meninggal dunia dan memberikan uang pertanggungan untuk keluarga apabila kita meninggal dunia.
Sama-sama penting, tapi bagaimana jika pendapatan kita saat ini hanya cukup untuk salah satunya saja? Mana yang sebaiknya dipilih? Simak sejumlah poin berikut untuk menentukan pilihan.
1. Hitung dana yang dapat dialokasikan untuk asuransi
Buatlah anggaran bulanan untuk menghitung pemasukan dan pengeluaran bulanan, lalu pertimbangkan berapa banyak dana yang dapat kita gunakan untuk membayar premi asuransi. Selain asuransi, jangan lupa, sisihkan pula untuk dana darurat dan investasi.
Harga premi asuransi berbeda-beda, tergantung pada nilai pertanggungannya. Pada umumnya, harga premi asuransi kesehatan lebih besar daripada asuransi jiwa. Oleh karena itu, perhitungkan baik-baik dana untuk asuransi ini.
Baca Juga: Nekat Potong Tangan Demi Uang Asuransi, Perempuan Ini Dibui 2 Tahun
2. Sudah punya dana darurat?
Dana darurat perlu dimiliki untuk digunakan dalam kondisi darurat. Jika belum memiliki dana darurat atau belum cukup, utamakan dulu untuk mengumpulkannya terlebih dahulu.
Idealnya, untuk seorang yang masih lajang, pastikan ada dana tunai sebesar minimal tiga kali pengeluaran bulanan.
Lantas, apakah jika sudah memiliki dana darurat, kita tidak perlu memiliki asuransi? Bukan. Ketersediaan dana darurat bisa membantu kita menentukan, mana yang lebih kita butuhkan, asuransi kesehatan atau asuransi jiwa? Sebab, dana darurat juga dapat digunakan untuk biaya pengobatan apabila kita sakit.
3. Apakah kita tipe orang yang mudah sakit atau sering diopname di rumah sakit?
Pertanyaan ini juga harus kita jawab. Apabila dalam kurun waktu lima tahun terakhir kita memiliki riwayat sakit yang membutuhkan biaya pengobatan besar atau bahkan rawat inap di rumah sakit beberapa kali, maka kita lebih butuh asuransi kesehatan.
Namun, berbeda halnya jika yang kita rasakan adalah sebaliknya, yakni bahwa kita terbilang jarang sakit apalagi dirawat di rumah sakit, tentunya asuransi jiwa dengan paket pertanggungan penyakit kritis jadi pilihan paling cocok untuk kita.
Bagi Anda yang masih lajang, usai membaca artikel ini tentu jadi lebih paham bagaimana harus memilih di antara asuransi kesehatan atau asuransi jiwa.