Jaga Lingkungan, Tasya Kamila Olah Sampah di Rumah Jadi Pupuk Kompos

Selasa, 22 September 2020 | 17:45 WIB
Jaga Lingkungan, Tasya Kamila Olah Sampah di Rumah Jadi Pupuk Kompos
Tasya Kamila (Suara.com/Dini Afrianti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu masalah yang sedang masyarakat Indonesia saat ini adalah permasalahan kebersihan, terutama permasalahan sampah. Hal ini mengakibatkan polusi yang mencemarkan lingkungan sekitar.

Kondisi itu membuat selebriti Tasya Kamila berkomitmen untuk  menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Salah satunya dengan melakukan memilah sampah rumah tangga yang tidak sulit dilakukan.

"Soal sampah memang menjadi salah satu komitmen aku terhadap lingkungan. Kalau kita buang sampah sembarangan, dampaknya kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. Nanti anak cucu kita tidak bisa melihat kekayaan alam kita," ujar Tasya kepada awak media, Selasa (22/09/2020).  

Saat memilah sampah, ia telah menyediakan tempat sampah secara terpisah di rumah. Dengan demikian, dirinya bersama keluarga tergerak menyadari untuk memilah sampah organik maupun non-organik.

Baca Juga: Demi Kuota Internet, Siswa Ini Tukar Sampah Plastik untuk Sekolah Daring

Tasya Kamila [Yuliani/Suara.com]
Tasya Kamila [Yuliani/Suara.com]

Tempat sampah organik dia letakkan di dapur karena produksi sampah organik seperti sisa bahan makanan berupa buah-buahan maupun sayuran. Sementara, tempat sampah non-organik ditempatkan di sekitar halaman rumah.

Untuk sampah organik setelah terkumpul, dia juga mengaku akan dipindahkan ke tempat komposter yang akan mengubah sampah menjadi pupuk kompos, dan digunakan untuk nutrisi tumbuhan.  

"Aku pisahkan sampah basah yang bisa terurai alami (sampah organik), seperti sisa makanan, kulit buah, dan daun-daunan. Setelah dimasukkan ke tabung komposter, disemprot dengan bioaktivator (pengurai), lalu tunggu 3-5 hari. Hasilnya, pupuk cair siap dipakai,” katanya.

Sedangkan, sampah non-organik, dibagi lagi menjadi beberapa kategori, misalnya, kertas, plastik, kaleng, dan kaca. Setelahnya, perempuan lulusan pendidikan S2 jurusan Public Administration di Columbia University, Amerika ini akan drop ke bank sampah.

Menurut Pendiri Green Movement Indonesia sekaligus Duta Lingkungan Hidup bahwa tindakan memilah sampah ini memberi dampak yang luar biasa untuk masa depan bumi, agar terhindar dari pencemaran lingkungan.

Baca Juga: Tasya Kamila Ingin Nambah Momongan, Berapa Jarak Ideal Antar Anak?

Tindakan Tasya lainnya dalam mengurangi sampah plastik ini juga dilakukan yakni tidak menggunakan kemasan sekali pakai. Karena itu, dia selalu membawa dan menggunakan tumbler (botol minum), tempat makan, dan menggunakan sedotan bukan plastik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI