Suara.com - Menjadi seorang pramugari bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Selain melayani penumpang pesawat, pramugari juga harus memahami protokol keselamatan.
Meski begitu, hal tersebut tidak cukup bagi Suzie McKee. Wanita 25 tahun tersebut sebelumnya adalah pramugari maskapai British Airways.
Melansir Daily Mail, Suzie sudah menghabiskan setahun bekerja sebagai awak kabin. Namun, dirinya mengaku bosan menyajikan makanan dan melakukan demonstrasi keselamatan.
Suzie lantas sadar bahwa dirinya lebih ingin berada di dalam kokpit dan menerbangkan pesawat. Dia pun memilih resign sebagai pramugari dan mengumpulkan uang untuk sekolah pilot.
Untuk masuk ke sekolah pilot, wanita ini harus membayar 120.000 poundsterling atau sekitar Rp 2,2 miliar. Saat itu, Suzie bergabung dengan maskapai FlyBe.
Sayangnya, maskapai tersebut bangkrut pada Maret silam. Suzie pun akhirnya harus melanjutkan sekolah pilot tanpa kepastian akan diterima di maskapai mana.

"Aku melewatkan waktu yang menyenangkan sebagai awak kabin, tapi aku selalu punya gambaran diriku di kokpit. Aku sadar sebenarnya aku ingin menerbangkan pesawat," kata Suzie.
"Aku tahu aku tidak mau menyajikan pasta ayam di belakang kepada penumpang, aku ingin berada di depan dan melakukan semua aksi tersebut," tambahnya.
Saat masih menjadi pramugari, Suzie pun kerap menawarkan diri untuk mengantarkan teh ke kokpit, hingga melakukan pengecekan keselamatan bersama pilot.
Baca Juga: Dua Pilot AS di Pesawat: Tower...Halo Tower...Kami Lihat Manusia Terbang
Hal ini membuatnya yakin untuk keluar dari British Airways, kemudian melakukan sederet tes dan wawancara untuk profesi pilot.