"Sebagian besar kota telah dirancang berdasarkan mobilitas untuk mobil, dan inilah saatnya kita mengubah ini dan mulai merancang kota dengan mobilitas manusia,” kata Rob de Jong, Kepala Unit Kualitas Udara dan Mobilitas Lingkungan PBB.
2. Pengemudi perlu belajar berbagi jalan

Program Berbagi Jalan oleh Lingkungan PBB juga mendukung pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya di negara berkembang untuk berinvestasi dalam infrastruktur untuk pejalan kaki dan sepeda.
Program ini berpusat pada konsep bahwa setiap orang memulai dan mengakhiri perjalanan mereka sebagai pejalan kaki, dan di kota-kota, beberapa orang hampir secara eksklusif mengandalkan berjalan kaki dan bersepeda. Namun, investor dan pemerintah tetap memprioritaskan ruang jalan untuk mobil.
3. Breathe Life, kampanye global untuk udara bersih

Banyak kota yang mengadakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor juga berpartisipasi dalam kampanye #BreatheLife.
Kampanye Breathe Life dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia, Lingkungan PBB, dan Koalisi Iklim dam Udara Bersih.
Ini mendukung inisiatif udara bersih, mempromosikan penggunaan energi bersih, dan membantu kota, kawasan, dan negara mengembangkan kebijakan dan program untuk mengurangi polusi udara. Kampanye tersebut saat ini menjangkau lebih dari 80 juta orang di seluruh dunia.
Seperti Hari Bebas Kendaraan Bermotor, kampanye Breathe Life menekankan tindakan yang dapat dilakukan orang sebagai komunitas atau individu (misalnya, menghentikan pembakaran sampah, mempromosikan ruang hijau, dan berjalan kaki atau bersepeda) untuk meningkatkan kualitas udara.
Baca Juga: Positif Covid-19 Kembali Naik, Pemkot Bekasi Hentikan CFD Mulai Minggu Ini