Suara.com - Wacana pengurangan sampah plastik terus didengungkan di seluruh dunia. Hal ini karena penggunaan plastik terus meningkat dalam setahun terakhir. Diperkirakan sebanyak 1,3 juta ton sampah kemasan plastik mencemari lingkungan, termasuk yang ada di lautan.
Untuk itu, diperlukan pengelolaan sampah plastik yang baik untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pun mendukung HERO Group dalam membangun dropbox sampah kemasan dengan melibatkan peran aktif konsumen dalam proses awal daur ulang.
Tempat buang sampah ini juga telah dilengkapi sistem pemindai barcode untuk pengguna. Yang nantinya pengguna akan mendapatkan reward dari HERO Group, dengan ketentuan tercatat sering membuang sampah di dropbox tersebut.
“Ini merupakan salah satu bentuk nyata dunia usaha yang terlibat aktif,” ujar Direktorat Pengelolaan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ujang Solihin Sidik kepada awak media, Selasa (22/09/2020).
Baca Juga: Berbahaya, Sampah Plastik Bisa Sebabkan Kanker
Menurutnya, persoalan sampah ini merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Namun, ini menjadi tantangan yang berat di Indonesia. Mengingat secara riset BPS, indeks ketidakpedulian masyarakat membuang sampah ini masih sekitar 80%.
Sementara, Head of Corporate and Customer Affairs HERO Group, Diky Risbianto, menambahkan bahwa tujuan dalam pembuatan dropbox ini adalah untuk mengedukasi konsumen, “Kami juga berharap dengan peluncuran program dropbox ini mampu mendukung Indonesia bebas sampah 2025 mendatang, serta menggugah kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan,” jelasnya.
Dropbox sampah ini juga baru disediakan sebanyak lima unit yang tersebar di sejumlah supermarket Giant daerah Jabodetabek. Akan tetapi, bukan tak mungkin, setiap bulannya akan terus mengalami penambahan unit tersebut.
Selain itu, Head of Corporate Communication Nutrifood, Angelique Dewi berharap aksi kolaborasi ini juga bisa mendukung pengelolaan sampah lebih baik, dan mengedukasi konsumen soal sampah yang bisa didaur ulang, dan juga mendukung produksi bank sampah. “Mekanisme dropbox sampah ini bahwa konsumen membawa sampah kemasan, lalu dijemput bank sampah, lalu didaur ulang. Namun tak semua sampah diterima, melainkan hanya berupa sampah kertas, kca, dan plastik yang mudah didaur ulang,” katanya.
CPD Communications Manager L’Oreal Indonesia, Mohammad Fikri menuturkan bahwa kerja sama ini akan mendorong tumbuhnya masyarakat yang bijak berplastik.
Baca Juga: Cari Bahan selain Plastik untuk Mainannya, Lego Kucurkan Dana Rp 5 Triliun
“Kami berharap dengan adanya dropbox, masyarakat menjadi termotivasi untuk melakukan pengumpulan dan pemilahan sampah plastik. Hal ini juga dimaksudkan untuk mengedukasi konsumen bahwa sampah plastik dapat didaur ulang dan memiliki nilai ekonomi, serta secara nyata berkontribusi untuk mengatasi masalah sampah di Indonesia,” pungkas dia.