Risiko Droplet Tinggi, Bagaimana Hotel Bersihkan Kasur Saat Pandemi?

Rabu, 16 September 2020 | 17:04 WIB
Risiko Droplet Tinggi, Bagaimana Hotel Bersihkan Kasur Saat Pandemi?
Ilustrasi kamar hotel. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Staycation di hotel jadi salah satu cara masyarakat Indonesia melepas penat di tengah pandemi Covid-19.

Selain tidak perlu berkerumun dan bertemu banyak orang, di hotel bisa tetap refreshing di kamar alih-alih jenuh dengan suasana rumah selama berbulan-bulan.

Nah, tapi sebenarnya bagaimana sih pihak hotel menjaga kebersihan? Apalagi untuk benda yang bekas disentuh orang lain seperti bantal hingga tempat tidur yang kemungkinan sudah terkena droplet orang lain.

Droplet adalah percikan air ludah yang bisa membawa virus corona penyebab sakit Covid-19 menular ke orang lain.

Baca Juga: Siap-siap, Pasien Covid-19 Gejala Ringan Diisolasi di Hotel

COO Artotel Group Eduard Rudolf Pangkerego mengatakan pihaknya sudah melakukan serangkaian pembersihan yang ketat sebelum pandemi, dan kini saat pandemi pembersihan bertambah ketat.

Dimulai setelah tamu check out dari kamar dibersihkan menggunakan disinfektan agar bakteri hingga virus musnah.

"Bantal kita punya sistem reguler, semacam steamer bakteri yang biasanya melekat di bantal atau di matras, itu sebelum Covid-19 biasanya kita lakukan secara reguler," ujar Eduard dalam peluncuran kerjasama Artotel dan Halodoc, Rabu (16/9/2020).

Sistem ini menjaga bantal dan tempat tidur tidak ada bercak kuning yang tertinggal.

Kini saat pendemi level standar pembersihannya ditingkatkan untuk meminimlisir risiko, ditambah AC yang juga rencananya bakal menggunakan Hepa Filter, yaitu teknologi penyaring udara dari bakteri dan virus.

Baca Juga: Tempat Karantina Pasien Corona, Jakarta Siapkan 25 Hotel Bintang 2 dan 3

"AC kita lagi tahap develop, Hepa Filter itu ada lagi semangat-semangatnya, kita trial (coba) di Bandung, kita fokus di situ, memang belum dijalankan semua tapi proses untuk itu," terang Eduard.

Selebihnya Eduard mengatakan tidak perlu menjalani rapid test atau swab test untuk menginap di hotel.

Namun standar yang pasti pemeriksaan suhu tubuh saat pasien tiba di hotel.

Lewat bekerjasama dengan Halodoc, para tamu akan langsung mendapat voucher konsultasi gratis di aplikasi Halodoc Rp 25 ribu.

Ditambah petugas hotel juga melakukan konsultasi dengan dokter apabila tamu maupun petugas mengalami gejala yang dikhawatirkan sebagai Covid-19.

Demi kenyamanan, Artotel kata Eduard para karyawannya diskrining dengan rapid test untuk memberikan kenyamanan dan keamanan para tamu.

"Kita (karyawan) pengecekan suhu, kita rapid test kemarin 80 orang alhamdulillah non reaktif semua," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI